PR BEKASI - Kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari sangatlah dibutuhkan. Psikolog dan psikiater terkadang menjadi tumpuan dari pengobatan penyakit mental yang sulit diselesaikan.
Bertambahnya kasus bunuh diri, kerap terjadi karena ketertutupan dalam menyimpan beban yang dirasakan dan tidak bisa diselesaikan sendiri, sehingga depresi, stres hingga rasa cemas sering membuat orang tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya.
Bagi sebagian orang dan fakta di lapangan, komunikasi bisa menjadi alternatif sederhana bagi keselamatan mental dan jiwa orang lain.
Baca Juga: Masuki Musim Pancaroba, BNPB Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem
Baru-baru ini, seorang ibu telah kehilangan satu putranya yang melakukan bunuh diri. Tracey, ibu anak tersebut, kini merasa menyesal dengan sejumlah rasa bersalah karena tidak tahu penyebab meninggalnya sang anak.
Tracey dan teman dari putranya hanya mengetahui satu petunjuk sebelum Sam Tyler bunuh diri, yaitu kalimat 'kembali dalam dua detik'.
Kejadian ini bermula ketika Tracey harus pergi bekerja di rumah sakit George Eliot, Coventry, Inggris.
Baca Juga: Tahun 2021, Bekasi Akan Punya Pelabuhan Baru Terpadu
Sam Tyler saat itu tampak asik, senang, dan bercanda dengan teman-temannya dengan bermain permainan online di komputer dan memakai headset.