Kemudian, dua orang pria tak dikenal datang memecahkan jendela mobil. Korban diseret keluar dari kendaraan dan kemudian diperkosa, sementara anak-anaknya dihajar terlebih dahulu sebelum diseret.
Anak-anak korban dipaksa melihat ibunya diperkosa oleh dua orang pria tak dikenal. Para pelaku juga dilaporkan mencuri perhiasan, uang tunai, dan kartu banknya.
Baca Juga: Cari Lagu di Google Kini Lebih Mudah, Anda Hanya Tinggal Bersenandung di Google Search Versi Terbaru
Menanggapi laporan kasus pemerkosaan tersebut, Kepala Polisi Lahore Umar Sheikh malah menyalahkan korban.
Ia mengatakan bahwa korban tidak etis bepergian seorang diri tanpa pendamping pria. Selain itu, ia menyalahkan korban mengapa korban memilih jalan sepi, bukan memilih jalan raya.
"Tidak etis perempuan dan anak-anaknya bepergian sendirian pada malam hari. Dia (korban) seharusnya mengambil jalan raya yang lebih aman dan memastikan dia memiliki cukup bahan bakar untuk perjalanan tersebut," ujar Umar Sheikh, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Baca Juga: Sejumlah Polisi di Bekasi Tepapar COVID-19, Diduga Setelah Amankan Demo UU Cipta Kerja
Atas tanggapannya tersebut, gelombang masyarakat Pakistan murka dan turun ke jalan. Mereka menuntut agar Umar Sheikh dicopot dari jabatannya sebab tidak seharusnya menyalahkan korban.
Masyarakat menilai sikap Umar misoginis dan seksis, yang memperlakukan korban sebagai penjahat atau pihak yang bersalah.
Shireen Mazari, menteri hak asasi manusia Pakistan, mengatakan pernyataan Kepala Polisi Lahore itu tidak dapat diterima.