Bangga, 5 Camilan Asal Jawa Barat Tembus Pasar Korea Selatan dengan Harga Jual 850 Juta

3 April 2021, 19:14 WIB
Keripik singkong, ubi, tempe, pisang, dan kerupuk kulit, berhasil menembus pasar Korea Selatan./ANTARA/Dok Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar/pri /

PR BEKASI - Lima produk UMKM asal Jawa Barat yakni jenis camilan seperti keripik dan Kerupuk berhasil menembus pasar korea selatan.

Jenis Kripikya antara lain singkong, ubi, tempe, pisang, dan kerupuk kulit, jenis camilan ini berhasil beredar pasar Korea Selatan.

Kelimanya merupakan hasil pendampingan yang dilakukannya melalui program UMKM Juara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji di Kota Bandung, ia mengatakan camilan tersebut di ekspor 60 ton lalu dimasukan melalui 3 kontainer.

Baca Juga: Fahri Hamzah Temui Gibran, Amien Rais: Bagaimana Mungkin Tokoh Politik Kelas Berat Sampai Sowan?

Baca Juga: 'Imam Muda' Penjual Senjata Air Gun Zakiah Aini Berhasil Diringkus, Polri: Beli Secara Online

Baca Juga: Sebut Pemerintah Akan Kesulitan Larang Masyarakat Mudik Tahun 2021, Arief Poyuono Tawarkan Solusi ke Jokowi

"Totalnya (yang akan diekspor) ialah sebanyak tiga kontainer, satu kontainernya sekitar 20 ton. Kalau dirupiahkan sekitar Rp850 juta," ujar Kusmana Hartadji dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 3 April 2021.

Saat ditemui disela-sela acara Karya Kreatif Jabar 2021 dan Pekan Kerajinan Jabar "UKM Jabar Paten" dalam rangka Kampanye Gernas BBI bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Kusmana mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas produk UMKM untuk bisa tembus pasar luar negeri.

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan semangat kebersamaan dan sinergitas dalam memulihkan perekonomian nasional, khususnya melalui penguatan UMKM lokal.

Baca Juga: Tingkatkan Minat Baca, Pemkab Bekasi Sediakan Perpustakaan Digital bagi Pelajar

Kusmana mengatakan ekspor lima camilan ke Korea Selatan ini berasal dari kajian yang dilakukannya, terkait kebutuhan pasar global.

"Lalu juga dengan diaspora, selain dengan ITPC," katanya.

Hasilnya, lanjut dia, camilan khas Jawa Barat tersebut disukai warga Korea Selatan, terutama di musim dingin.

"Itu karena cocok untuk pasangan minuman penghangat," ujarnya.

Sebelum memasuki pasar ekspor, menurutnya, kelima produk tersebut lahir dari program UMKM Juara yang diikuti 3.000 produk UMKM. Pihaknya melakukan pendampingan selama enam bulan.

"Jadi yang diekspor ini dikurasinya di UMKM Juara," katanya. UMKM Juara adalah mereka yang selain harus memproduksi sendiri, juga harus kontinyu dan memiliki omzet yang baik.

Setelah melalui kurasi, pihaknya menggandeng pemasok ekspor untuk membantu persiapan. Perusahaan swasta itulah, kata dia yang membantu aspek legal dan perizinan produk sehingga layak untuk dikirim ke negara tujuan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler