Covid-19 Melonjak Naik, Ridwan Kamil Minta Masyarakat Tak Berwisata ke Bandung Demi Keselamatan Nyawa

17 Juni 2021, 07:10 WIB
Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil atau Kang Emil mengimbau masyarakat agar tak berwisata ke Bandung seiring Covid-19 melonjak naik /Instagram/@ridwankamil

 

PR BEKASI - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil atau Kang Emil mengutarakan meminta wisatawan luar daerah tidak berkunjung ke Bandung Raya selama sepekan mulai Selasa, 15 Juni 2021.

"Sekali lagi: sampai minggu depan mohon wisatawan tidak berkunjung dulu ke kawasan Bandung Raya karena kondisi ini," tulis Kang Emil di salah satu postingan Instagramnya setelah mendampingi Menko PMK dalam mengecek persiapan penambahan bed untuk pasien Covid-19 di RSKIA Bandung.

Menurut Kang Emil, hal tersebut untuk melindungi masyarakat baik di Bandung Raya dan Jawa Barat pada umumnya, serta warga luar Jawa Barat.

Terlebih Kota Bandung yang saat ini sudah dikepung zona merah yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang notabene berbatasan langsung atau masih dalam satu aglomerasi.

Baca Juga: Bewara! Bandung Raya Siaga Satu Covid-19, Ridwan Kamil Minta Wisatawan Tunda Liburan

"Ini kan bukan hal baru, keselamatan jiwa masyarakat adalah nomor satu jadi kalau situasinya sudah darurat, maka tindakan menyelamatkan nyawa itu akan jadi pilihan,” ujarnya di sela acara Jabar Punya Informasi (Japri) Pelepasan Ekspor Produk Kelapa Parut Kering di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung pada Rabu, 16 Juni 2021.

Saat ini, kata Gubernur, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 juga sudah di atas angka 80 persen. Angka ini melebihi ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan nasional yakni maksimal 60-70 persen.

“Hari ini karena keterisian rumah sakit juga sudah di atas 80 persen di Bandung Raya, makanya saya deklarasikan siaga satu dan mengimbau wisatawan supaya tidak datang dulu," ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Kamis, 17 Juni 2021.

Pemprov Jabar bersama forkopimda telah bergerak bersama untuk mencegah penularan Covid-19 semakin menjadi. Jajaran kepolisian dari Polda Jabar katanya sudah siap mencegat di pintu perbatasan agar Bandung Raya tidak jebol.

Baca Juga: Minta PMI Jabar Aplikasikan Telemedicine, Ridwan Kamil: Salah Satu Jawaban Penyakit oleh Teknologi

"Polda sudah siap weekend (akhir pekan) ini tidak jebol oleh mereka- mereka yang tidak disiplin. Kalau tidak disiplin, nanti rumah sakitnya penuh, kolaps. Nanti biasa yang disalahkan pemerintah lagi dan sebagainya," ujarnya.

Terlebih saat ini varian baru Covid-19 dilaporkan sudah masuk ke beberapa daerah. Sebagai salah satu contohnya adalah kasus varian baru Covid-19 di wilayah Jawa Tengah hingga DKI Jakarta.

"Ini memang tidak nyaman. Ilmu kita tentang Covid-19 juga tidak paripurna tiap saat ada varian baru. Di Jawa Tengah sedang mengganas, Jakarta juga sudah hadir (varian baru)," katanya

Menurutnya, penerapan zonasi Covid-19 sangat penting untuk mengatur agar ekonomi tetap bisa bergerak. Misalnya, bagi daerah yang berada di zona merah maka aktivitas masyarakat ditahan terlebih dahulu.

Baca Juga: Jabar-DKI Jakarta Jalin Kerja Sama, Ridwan Kamil: Pasca Covid-19 Ketahanan Pangan Harus Diluncurkan

Sedangkan zona oranye dan kuning sendiri dipersilahkan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Itulah pentingnya ada zonasi merah, oranye, kuning apa. Merah kita tahan, ekonomi (di zona) kuning ya dipersilakan. Semua (pelarangan dan pembatasan) ini terjadi hanya di zona merah. Dan Jawa barat tidak semua zona merah hanya Bandung Raya yang sedang dikepung zona merah," kata Ridwan Kamil.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Bandung Raya siaga 1 dan meminta wisatawan tidak berkunjung dulu sampai sepekan.

Pernyataan disampaikan usai rakor Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Provinsi Jawa Barat di Makodam III Siliwangi Bandung, Selasa, 15 Juni 2021.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler