RS Hasan Sadikin Gelar Rapid Test Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan

25 Maret 2020, 20:35 WIB
RAPID Test di RS Hasan Sadikin, Bandung bagi ringa 1 tenaga kesehatan yang terlibat di /RS Hasan Sadikin/

PIKIRAN RAKYAT - Sebagai pusat rujukan Covid-19 di Jawa Barat, RSUP dr. Hasan Sadikin memulai pemeriksaan Covid-19 menggunakan Rapid Test di area Gedung Anggrek.

Sebanyak 350 tes kit diserahkan kepada Direktur Medik Keperawatan dan Penunjang RSHS dr. Nucki Nursjamsi Hidajat, Sp.OT(K), M.Kes., FICS dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang diwakilkan oleh Dr. drg. Marion Siagian M.Epid selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, dan drg. Juanita, PF, MKM sebagai Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Sekitar 300 orang pegawai RSHS yang dinilai berisiko tinggi dalam penanganan Covid-19 menjalani Rapid Test hari ini.

Baca Juga: Singgung Liburan Krisdayanti Ditengah Pandemi Virus Corona, Dokter Yusuf Tulis Surat untuk Jokowi 

Pegawai yang melakukan rapid test terdiri dari para tenaga kesehatan di Ring 1 di antaranya Dokter Penyakit Dalam, Anastesi, THT, Anak, para perawat di ruang isolasi dan intensif, serta tenaga kesehatan lain juga para petugas administrasi, driver, cleaning service, dan satpam yang berada di Ring 1 penanganan Covid-19 di RS Hasan Sadikin.

Tes ini dilakukan cukup sederhana, hanya diambil darah melalui jari tangan menggunakan alat rapid test lalu menunggu sekitar 15 menit hasilnya langsung diketahui apakah negatif atau positif.

Dr. Nucki menyampaikan, sampai siang ini belum ada petugas yg dinyatakan positif.

Adapun perbedaan tes ini dengan tes swab di Litbangkes menggunakan metode PCR adalah tes swab merupakan pemeriksaan yang paling akurat dengan pengambilan apus di permukaan langit-langit atas rongga mulut.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Mandi dengan Air Panas Bisa Bunuh Virus Corona, Simak Faktanya 

Sedangkan Rapid test merupakan pemeriksaan protein dalam darah sebagai antibodi dari orang yang sudah terpapar virus.

Biasanya orang yang positif baru akan terdeteksi jika sudah terinfeksi sekitar 7 hari, jika baru 1-2 hari akan keluar negatif palsu. Meskipun demikian hal ini dirasa cukup penting untuk pemindaian awal dan menekan penyebaran Covid-19.

Untuk memenuhi kebutuhan rawat inap isolasi PDP Covid-19 yang semakin tinggi, RSHS sedang melakukan persiapan untuk membuka pelayanan rawat inap Covid-19 untuk sekitar 200 ruangan dan 22 ruangan untuk kasus berat.

Namun untuk kasus berat belum dapat terealisasi karena masih menunggu bantuan ventilator.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler