Muannas Alaidid Sebut Penolakan Kehadiran Habib Rizieq di Jawa Barat Meluas

- 24 November 2020, 19:19 WIB
Pendiri Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (tengah), saat menyapa pengikutnya dalam kegiatan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Pendiri Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (tengah), saat menyapa pengikutnya dalam kegiatan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/

Bupati Bogor, Ade Yasin angkat bicara mengenai pencopotan AKBP Roland Ronaldy dari jabatan Kapolres Bogor.

Pencopotan tersebut menyusul adanya kerumunan Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat, 13 November 2020 lalu.

Baca Juga: Beri Nasihat Penting untuk Umat, NU Unggah Video Sebut Tukang Sapu Masjid Lebih Utama dari Imam

"Kondusivitas Kabupaten Bogor terjaga dengan kehadiran beliau. Masyarakat Bogor merasa kehilangan, dengan sosok beliau yang diterima semua kalangan," ucap Ade Yasin.

Ia mengaku bahwa memang pada saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tidak menerima permohonan izin dari penyelenggara kegiatan.

Akan tetapi, ia mengatakan bahwa Kapolres dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor tetap berkoordinasi.

Baca Juga: Berdoa di Hadapan Baliho Habib Rizieq, Sejumlah Bapak-bapak Ini Viral di Twitter

"Beliau (AKBP Roland) sosok humanis, selalu sinergis dengan Forkopimda dalam menangani permasalahan, khususnya Covid-19," ujarnya, yang sekaligus merupakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tersebut.

Ia menyebutkan, saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor sudah melakukan upaya preventif dengan menyiagakan petugas gabungan pada acara peletakan batu pertama masjid di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat yang berlokasi di Bogor yang dihadiri Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Ade Yasin mengaku akan memenuhi panggilan Polda Jabar setelah dirinya sembuh dari Covid-19.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x