Imbas Fenomena La Nina, BMKG Sebut Musim Hujan Akan Lebih Lama dan Kemarau Lebih Singkat di Tahun 2021

- 22 Mei 2021, 17:00 WIB
Awan menyelimuti kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa, 2 Februari 2021. BMKG memprediksi puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Februari 2021 dan meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Awan menyelimuti kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Selasa, 2 Februari 2021. BMKG memprediksi puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Februari 2021 dan meminta masyarakat untuk tetap waspada. /ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

PR BEKASI – Cuaca hujan tahun ini waktunya diprediksi akan jauh lebih panjang daripada biasanya.

Hal itu karena udara lapisan atmosfer di atas atau di udara itu masih lembab dengan uap air.

Dengan begitu, diprediksi tahun ini akan didominasi cuaca hujan efek dari fenomena La Nina.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 99S Menguat di Indonesia, BMKG Beri Peringatan Wilayah Ini untuk Waspadai Cuaca Ekstrem

Hal itu disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fatuhri Syabani, melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di Bogor.

Menurutnya, akibat dari fenomena La Nina itu musim kemarau yang seharusnya berlangsung pada bulan Mei atau awal Juni diprediksi akan mengalami kemunduran.

Sehingga nantinya, musim kemarau diprediksi hanya berlangsung sebentar saja tidak seperti biasanya.

Baca Juga: BMKG Prediksi Dua Bulan ke Depan Wilayah Ini Akan Alami Cuaca Tidak seperti yang Ada di Indonesia

"Kemarau bisa dikatakan agak mundur, bisa Juni pertengahan atau akhir," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Kemudian, lanjutnya, ada efek yang ditimbulkan oleh fenomena La Nina yaitu menyebabkan permukaan laut di sekitar Indonesia masih hangat. Sehingga kandungan uap airnya masih banyak di udara.

"Jadi begitu ada gangguan sedikit saja di udara, akan menjadi awan-awan berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang," ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Dampak Badai Surigae Hari Ini dan Besok, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem

Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa fenomena La Nina ini bukan kali pertama terjadi.

Akan tetapi melainkan sudah beberapa kali dan menyebabkan bencana, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.

Menurut penjelasannya, bencana akibat dari fenomena La Nina itu paling parah terjadi pada tahun 2010 yang melanda secara global di Indonesia. Saat itu hampir semua wilayah mengalami curah hujan ekstrem.

Baca Juga: BMKG Prediksi Dua Bulan ke Depan Wilayah Ini Akan Alami Cuaca Tidak seperti yang Ada di Indonesia

“Hal itu juga La Nina. Itu La Nina paling ekstrem tercatat sepanjang sejarah di dunia,” ujarnya.

Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi siklon tropis dengan tingkat kejadian lebih tinggi yang dapat terjadi pada April-Mei dan November-Desember.

Siklon tropis mempunyai dampak yang kompleks. Secara langsung dampaknya yaitu angin kencang, hujan lebat sampai ekstrem, gelombang tinggi, dan gelombang pasang.

Kemudian ada dampak yang tidak langsung yakni menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat, dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x