PR BEKASI - Kabupaten Bekasi dalam beberapa bulan terakhir dihantui oleh penularan covid-19 dari klaster pabrik atau perusahaan.
Banyaknya pabrik membuat Pemerintah Kabupaten Bekasi was-was dan berupaya mengantisipasi penularan dari klaster ini kembali.
Pemerintah Kabupaten Bekasi pun berencana akan mengadakan tes swab bagi seluruh pekerja yang berada di Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Viral Video Ceramah Ustaz, Sebut Umat Islam yang Buat Tumpeng Otomatis Jadi Beragama Hindu
Hal ini di ungkapkan Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan.
Ia menjelaskan pelaksanaan tes swab massal kepada belasan ribu pekerja pabrik itu akan dilakukan dalam waktu dekat sambil menunggu kesiapan tempat isolasi terpusat.
Sekira 12.000 pekerja pabrik di Kabupaten Bekasi akan segera menjalani tes swab (tes usap) Covid-19 secara massal guna menekan sekaligus memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kami sedang menyiapkan lokasi isolasi terpusatnya karena dikhawatirkan terjadi lonjakan kasus usai pelaksanaan swab test massal ini nanti," ujar Hendra di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin 30 November 2020.
Hendra melanjutkan, tes swab massal ini dilakukan mengingat 60 persen kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi berasal dari klaster sektor industri.
Baca Juga: Soroti Sikap Bima Arya ke Habib Rizieq, Politisi PKS: Apakah Pasien di Bogor Diperlakukan Kaya Gini?
Pemerintah Jawa Barat bersama TNI dan Polri serta pemerintah daerah memberikan atensi khusus pada sektor industri dengan melakukan serangkaian tes swab massal secara bertahap.
"Dalam tahap pertama nanti, kami akan dilakukan 12.000 tes swab massal selama 12 hari ke depan atau 1.000 tes per hari," ujarnya menambahkan yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ pada Selasa 1 Desember 2020.
Kapolrestro Bekasi berharap kegiatan tes usap massal ini mampu mendeteksi dan menjaring pekerja pabrik yang diketahui positif Covid-19 tanpa gejala.
"Ini juga upaya untuk memutus penyebaran kasus Covid-19, jadi yang positif segera dilakukan treatment, serta dikarantina secara terpusat," katanya.***