"Tapi menjadikan seorang perempuan sebagai sasaran serangan adalah tindakan yang paling hina," kata rekaman video tersebut.
Diingatkan bahwa para buzzer itu sendiri tengah mencari makan dengan cara yang juga hina.
Para kader Demokrat menyatakan kalau mereka tak akan mampu menghadapi para buzzer, tetapi juga tidak ingin mengotori lisan seperti gaya buzzer.
Dijelaskan dalam berpolitik sudah hal yang lumrah membuat opini dengan tujuan menjatuhkan lawan politik.
Bahkan, hal itu sesuatu yang baik, karena dapat dijadikan referensi berargumen oleh warga atas pilihan politik mereka.
"Tapi mengeksploitasi seorang perempuan sebagai obyek hinaan dan cercaan, dengan tujuan mempermalukan partai politik," ujarnya.
Baca Juga: Annisa Pohan Ajak Masyarakat Tak Teracuni Mulut Buzzer: Hidupnya Penuh Curiga Tak Beralasan
Tindakan tersebut hanya dilakukan oleh para buzzer. Tak hanya itu, pihak Demokrat pun menyentil nama Eko Kuntadi dan Denny Siregar.
Dikatakan Denny dan Eko telah secara bijak menyarankan Annisa Pohan tak perlu masuk dalam ranah politik, dan cukup mendorong dari belakang langkah politik sang suami.