”Ini sekarang sudah dua bulan baru dapat satu panggung tanggal 21 Januari 2020 nanti. Setelah itu ya sepi lagi,” ucapnya lesu.
Baca Juga: Catat Nomor-nomor Penting Pemerintah Kota Bekasi yang Dapat Dipakai saat Darurat
Minimnya panggung membuat dia membuka celah dengan menyedikan kesenian lainnya seperti wayang kulit hingga odong-odong.
Selain itu, ia tidak jarang membanting harga agar tetap diundang manggung.
”Sekarang yang punya hajat cuma punya uang segini, tetapi dia pengen banget bawa kami. Bagaimana lagi, mau nunggu bayar mahal ora datang-datang, yang ada saja sudah,” ucapnya.
Tidak hanya sepi panggilan manggung, popularitas topeng Bekasi pun terus menyusut.
Sawal mengaku prihatin lantaran topeng yang justru makin sedikit dikenal. Bahkan, topeng Bekasi kalah terkenal dibanding topeng monyet.
”Pernah ke Jakarta, minta topeng main. Pas ke sana ditanya monyetnya mana? Lah mereka pikir topeng itu topeng monyet,” ucapnya lesu.
Terbentur modal