PR BEKASI - Belum lama ini masyarakat Kota Bekasi dihebohkan dengan penemuan bangunan bersejarah di sela-sela aktivitas revitalisasi Stasiun Kota Bekasi dan pembangunan proyek double-double track di bekas rel kereta api batu bara.
Banyak dugaan muncul sejak ditemukannya bangunan bersejarah yang berbentuk bata merah dan jendela kayu tersebut. Salah satunya datang dari Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Rahmat Effendi menduga penemuan sejumlah bangunan di bawah tanah Stasiun Kota Bekasi merupakan peninggalan sejarah zaman penjajahan Jepang.
Baca Juga: Zona Kuning Diizinkan KBM Tatap Muka, Forum Guru: Bukti Gagalnya Pemerintah Atasi Masalah PJJ
"Kita takut situs itu bersejarah. Makanya, kami bikin surat ke lembaga-lembaga cagar budaya, supaya kita tidak disalahkan," ucap Rahmat Effendi kepada wartawan Selasa 11 Agustus 2020.
Lebih lanjut, Rahmat Effendi mengatakan bangunan bersejarah itu bisa dilihat dari bentuk bangunan yang ditemukan, bahwa bangunan tersebut mirip seperti bangunan bawah tanah.
"Karena bentuknya (seperti lorong), belum lihat? Saya sudah. Kalau kita lihat itu ya, minimal bangunan bawah tanah," ujar pria yang akrab disapa Bang Pepen itu.
Bang Pepen memberikan contoh, seperti di museum di DKI Jakarta, batu bata yang ditemukan di Stasiun Kota Bekasi memiliki panjang sekitar 30 sentimeter, ketinggian 5 sentimeter, dan lebar sekitar 8 sampai 9 sentimeter.
Baca Juga: Ungkap Pelaku Pemerkosaan di Bintaro, Polisi: Awalnya Hanya Berniat untuk Curi Blower AC