PR BEKASI - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanyo buka suara usai mendengar pengakuan mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie.
Sebelumnya, Marzuki Alie mengungkap bahwa langkah politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membuat ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali.
Kecolongan tersebut, ungkap Marzuki, adalah SBY pindah haluan politik dengan mendirikan Partai Demokrat dan bergabung dengan Jusuf Kalla sebagai perwakilan Partai Golkar pada Pilpres 2004.
"Pak SBY menyampaikan Pak Marzuki, saya akan berpasangan dengan Pak JK, ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini. Artinya, kecolongan pertama dia yang pindah, kecolongan 2 kali dia ambil Pak JK,” ucap Marzuki Alie di akun YouTube Akbar Faizal Uncernsored.
Terkait hal tersebut, Hasto menilai ucapan SBY telah membuka rahasia sendiri yaitu menzolimi dirinya sendiri demi politik pencitraan.
Hasto menilai, SBY menggunakan citra diri seolah-olah dizolimi pada Pilpres 2004 lalu.
Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat Andi Arief menilai pernyataan Marzuki Alie sebagai mengarang bebas.
Baca Juga: Ceramah Ustaz Yahya Waloni Singgung ‘YouTuber Kafir’, Deddy Corbuzier: Mikrofon Ente Buatan Ape Bro?
"Hari ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statemen hantu Pak Marzuki Alie. Kenapa hantu, karena Marzuki mengarang bebas," ujar Andi Arief.
Andi Arief juga mengungkap, pernyataan Hasto Kristiyanto tersirat motif adanya dendam PDIP terhadap SBY.
"Lebih mengejutkan saya, ternyata ada dendam PDIP terhadap SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dendam ideologis? " tutur Andi Arief dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 17 Februari 2021.
Sebagai informasi, ada isu tidak sedap terkait penetapan SBY sebagai Menteri Koordinasi Bidang Politik Hukum dan Keamanan di Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Isu tersebut adalah adanya keterkaitan SBY sebagai menantu Sarwo Edhie sehingga mendapat jabatan strategis tersebut.
Sementara itu, Megawati, ungkap Hasto, mengatakan bahwa pengangkatan SBY sebagai Menkoplhukam bukan karena menantu dari Sarwo Edhie melainkan karena SBY adalah Tentara Nasional Indonesia.***