Kritik Aturan ASN Wajib Salat Subuh Berjamaah, Teddy Gusnaidi: Bahaya, Makin Banyak yang Ambil Peran Tuhan

5 Maret 2021, 12:25 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengkritik aturan wajib salat subuh berjamaah untuk ASN pria muslim di Bukittinggi, Sumbar. /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

PR BEKASI - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi mengkritik Wali Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Erman Syafar yang mengeluarkan aturan yang mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) pria muslim salat subuh berjamaah setiap Jumat.

Teddy Gusnaidi menilai, jika aturan salat subuh berjamaah itu wajib, tentu akan ada sanksi apabila tidak dilaksankan.

Padahal, menurut Teddy Gusnaidi, sanksi bagi manusia yang tidak menjalankan ibadah itu adalah urusan Tuhan, bukan manusia.

Baca Juga: Bela AHY, Demokrat Sumut Tolak KLB Ilegal di Deli Serdang: Apapun Hasilnya, Tidak Akan Kami Akui

Baca Juga: Dicap Tukang Jilat Penguasa Usai Ajak Sujud Syukur, Ustaz Yusuf Mansur: Saya Kalau Kurang Sujud, Bisa Sombong

Baca Juga: Jhoni Allen Sebut SBY 'Tak Berkeringat', Wayan Sugiana: Tanpa Pak SBY, Tidak Ada Partai Demokrat

"Wajibkan ASN salat subuh berjamaah? Kalau wajib artinya jika tidak dilaksanakan, ada sanksinya. Padahal sanksi bagi manusia yang tidak beribadah itu domain Tuhan," kata Teddy Gusnaidi yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi, Jumat, 5 Maret 2021.

Teddy Gusnaidi juga menilai, aturan salat subuh berjamaah itu akan berbahaya ke depannya jika terus dibiarkan.

Pasalnya, dikhawatirkan ke depannya akan ada hukuman penjara bagi masyarakat yang tidak menjalankan perintah Tuhan, contohnya berpuasa.

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler