PR BEKASI - Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir terus menyuarakan kepada seluruh pihak agar terus menentang segala tindakan agresi sebagaimana yang dilakukan oleh Israel kepada warga Palestina.
Dalam acara halalbihalal PP Muhammadiyah, pada Minggu, 23 Mei 2021, Haidar Nashir dengan tegas mengecam tindakan Israel ataupun negara lainnya yang sedang melakukan penjajahan.
“Kita mengutuk sekeras-kerasnya Israel dan siapapun kekuatan yang terus mengawetkan agresi dan nafsu kolonialisme,” kata Haidar Nashir, dikuti Pikiranrakyat-Bekasi.com dari muhammadiyah.or.id, Rabu, 25 Mei 2021.
Selain itu, Haidar Nashir juga mengungkapkan keheranannya terhadap elit maupun warga Indonesia yang malah mendukung Israel dalam konfliknya dengan Palestina.
Baca Juga: Apresiasi Dukungan Pemerintah Indonesia ke Palestina, Haedar Nashir: Tepat dan Konsisten
“Saya pikir perlu dicerahkan para elit bangsa dan warga bangsa yang masih memandang bahwa bela Palestina adalah bentuk primordialisme atau mengekspor berbagai perilaku Keislaman yang huru hara di Timur Tengah ke Indonesia,” kata Haidar Nashir.
Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua MUI Pusat tersebut menilai bahwa para pihak kontra Palestina itu kurang memahami sejarah maupun konstitusi bangsa Indonesia.
“Intinya kita pahamkan warga dan elit bangsa yang belum paham sejarah dan konstitusi juga jiwa konstitusi Indonesia bahwa (Indonesia) bela Palestina dan bela setiap hal yang mirip dengan Palestina,” kata Haidar Nashir.
Kemudian, Haidar Nashir juga berpesan bahwa dukungan seperti ini jangan hanya dilakukan kepada Palestina ataupun sesama muslim saja.
Akan tetapi juga harus diberikan kepada siapapun yang turut mengalami tindakan serupa, seperti yang terjadi di Palestina.
“Nah orang Islam juga harus jujur dan adil kalau ada peristiwa yang sama dan menimpa golongan lain, yang kebetulan tidak terikat dengan agama kita,” ujar Lulusan UGM itu.
“Kita harus membela, jangan diam,” katanya.
Dalam acara tersebut, Haidar Nashir juga menegaskan Muhammadiyah tidak akan tebang pilih dalam melawan segala tindakan agresi maupun sejenisnya.
“Jadi Muhammadiyah harus adil membela setiap peristiwa yang menjadi korban dari agresi dan tindakan semena-mena, atas nama apapun,” katanya, menambahkan.***