Media di Hari Pers Nasional 2020, Jokowi: Negara Butuh Pers Lawan Kekacauan Informasi

9 Februari 2020, 19:15 WIB
JOKOWI didampingi ketua DPR dan Gubernur Kalimantan Selatan saat hadiri puncak acara HPN 2020.* /Setkab/

 

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa informasi yang baik memerlukan jurnalisme yang baik dan ekosistem yang baik.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa ekosistem media harus dilindungi dan harus diproteksi.

Pada perayaan Hari Pers Nasional 2020, Jokowi memberikan sambutan dan harapan pada acara puncak Peringatan Hari Pers Nasional, di Kawasan Perkantoran Sekretariat Daerah, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan pada Sabtu, 8 Februari 2020

“Sehingga masyarakat mendapatkan konten berita yang baik. Untuk itu, diperlukan industri pers yang sehat,” ungkap Jokowi.

Baca Juga: Tersambar Petir, Empat Gorila Terancam Punah Tewas 

Selain itu juga, Jokowi menyampaikan bahwa platform digital yang aturan regulasinya belum ada, sangat menjajah dunia pers kita.

Oleh sebab itu, Jokowi mengaku telah berbincang-bincang dengan para pemred (pemimpin redaksi) untuk segera disiapkan draf regulasi yang bisa melindungi dan memproteksi dunia pers.

“Jangan sampai semuanya diambil oleh platform digital dari luar, pajak juga enggak bayar, aturan main tidak ada,” ujarnya.

Aturan untuk pers, menurutnya, diatur sangat kaku, namun ia melanjutkan, platform digital tidak pakai aturan, mengambil iklan sehingga ada capital outflow, yang ini sering tidak dihitung tetapi ini segera perlu diatur.

Baca Juga: Dipilih Sebagai Salah Satu Venue Piala Dunia 2021, Pemkab Bogor akan Bangun 2 Lapangan Pendukung 

“Semua negara mengalami hal yang sama mengenai ini, regulasinya belum ada, aturannya belum ada, namun barang-barang itu sudah masuk ke semua negara,” katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang menjalankan berbagai agenda penting untuk mewujudkan Indonesia maju.

“Pembangunan infrastruktur yang terus akan kita lanjutkan, pembangunan sumber daya manusia, penyederhanaan regulasi yang nanti akan kita lihat bersama setelah ada omnibus law, kemudian reformasi birokrasi, transformasi ekonomi yaitu hilirisasi dan industrialisasi, dan juga yang terakhir pemindahan ibu kota negara,” ucapnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menambahkan bahwa masyarakat yang sehat terlahir lewat pembentukan pola pikir positif yang didapatkan melalui informasi-informasi yang baik.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan Mulai Digunakan untuk Tangkal Penyebaran Virus Corona 

Selain itu juga, Jokwowi mengatakan, negara membutuhkan kehadiran pers dengan perspektif jernihnya untuk berdiri di depan melawan kekacauan informasi, penyebaran hoaks, dan ujaran kebencian yang mengancam kehidupan.

“Yang mewartakan berita baik dan agenda-agenda besar bangsa Indonesia. Membangkitkan semangat positif yang mendorong produktivitas dan optimisme bangsa,” katanya.

Ia melanjutkan, apalagi dihadapkan dengan situasi ancaman kesehatan global yang belakangan merebak, peranan pers tersebut sangat dibutuhkan dan kian relevan.

Pers menjadi garda terdepan untuk mencerahkan masyarakat, meluruskan informasi yang kurang akurat, dan turut meredakan kepanikan yang melanda masyarakat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bercerita Soal Suasana Saat Duduk Bersebelahan dengan Prabowo Jadi Saksi Pernikahan 

"Begitu juga dalam menghadapi situasi yang tidak normal seperti ancaman virus corona saat ini peran pers juga sangat dibutuhkan untuk membantu menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat dan tidak menambah kepanikan apalagi ikut memberikan informasi yang salah," ucapnya.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler