Demi Memutus Rantai Kemiskinan, Pemkot Surabaya Kucurkan Beasiswa Pendidikan untuk 2.932 Anak

10 Februari 2020, 12:29 WIB
TANGGAPAN Tri Rismaharini seusai membaca permohonan maaf Zikria pelaku pencemaran nama baik.* /Instagram @tri.rismaharini/

PIKIRAN RAKYAT - Dalam 10 tahun terakhir, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memberikan beasiswa pendidikan atau beasiswa Generasi Emas Surabaya (Gemas) kepada sejumlah anak di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan program ini merupakan program prioritas Pemkot Surabaya karena dipercaya dapat memutus rantai kemiskinan di Surabaya.

Lanjut Risma, ini merupakan beasiswa pendidikan, baik untuk kuliah di perguruan tinggi ataupun untuk berbagai pelatihan khusus.

Baca Juga: Bundesliga Pekan ke 21: Bayern Muenchen Ditahan Imbang Leipzig hingga Kekalahan Perdana Erling Haaland saat Berseragam Dortmund 

“Beasiswa ini solusinya. Sekarang sudah banyak yang mendapatkan manfaat dari adanya beasiswa ini,” ujar Risma.

Pemkot Surabaya selalu mengutamakan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi saat membuka beasiswa ini.

Menurut Risma, di kalangan masyarakat, pemikiran untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi perlu biaya yang besar itu masih sangat kuat.

Maka dari itu, ia selalu membujuk kepada anak-anak yang memiliki prestasi dalam akademik namun tidak beruntung dalam hal ekonomi untuk terus mau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Dinilai Salah dalam Penyampaian Informasi Banjir Jakarta, TMC Polda Metro Jaya Minta Maaf 

“Nah, ketika mereka mendapatkan beasiswa dari pemkot, kemudian bisa lulus, nantinya kan bisa langsung bekerja di tempat yang sebelumnya tidak mereka pikirkan,” kata Wali Kota Surabaya.

Risma pun memastikan, kuliatas kerja anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu ini sangat luar biasa sebab mereka sadar bahwa mereka berasal dari keluarga kurang mampu dan jarang mendapatkan kesempatan kerja di tempat yang sebelumnya tidak mereka pikirkan.

“Biasanya mereka itu rajin, loyal, serta bisa membantu keluarga dan lingkungan mereka,” lanjutnya.

Perlu diketahui, program ini sudah ada sejak 2010-2017 dikelola oleh Dinas Sosial Surabaya, seiring berjalannya waktu pada 2018 program ini dialihkan kepada Dinas Pendidikan Surabaya. Dan sejak saat itu program beasiswa ini semakin masif dan bervariasi.

Baca Juga: Pabrik Rempah-rempah di Babelan Alami Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menjelaskan bahwa pada saat dikelola Dinas Sosial sebanyak 791 anak di Surabaya sudah dapat merasakan manfaat dengan adanya program beasiswa ini.

Beberapa anak menyebar di berbagai perguruan tinggi di Surabaya, antara lain sebanyak 73 orang di Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), 267 orang di Universitas Airlangga (UNAIR), 184 orang di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), 89 orang di Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA), 31 orang di Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kemenkes, dan 57 orang di Universitas Pembangunan Nasional (UPN).

Selain itu, ada juga beasiswa pelatihan desain baju dan menjahit 1 orang, basic aircraft structure-ATKP 23 orang, diklat operator lantai bor-migas 14 orang, diklat operator lantai perawatan sumur-migas 8 orang, diklat juru las-migas 15 orang, dan diklat aircraft technical assistant­-ATKP 24 orang.

Baca Juga: Diduga Adanya Korsleting Listrik, Kebakaran Landa Kantor Pelayanan Pajak di Cikarang 

“Paling fenemonal adalah kami memberikan beasiswa pendidikan pilot sebanyak 5 orang. Dan saat ini mereka sudah bekerja sebagai pilot di Citilink,” katanya.

Setelah dialihkan pengelolaannya kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya, program beasiswa ini, lanjutnya telah dirasakan sebanyak 2.141 anak di Surabaya.

Tersebar di UPN 198 anak, UNESA 458 anak, UNAIR 275 anak, ITS 68 anak, Poltekkes 96 anak, PENS 22 anak, PPNS 31 anak, UINSA 323 anak, Trunojoyo 4 anak, UINMA 1 anak, UNS 1 anak, Poltekbang 47 anak, Politeknik UBAYA 179 anak, dan terakhir 5 anak di Unitomo.

Muhammad Salman Faris, yang merupakan penerima beasiswa pilot mengatakan, banyak terima kasih kepada Wali Kota Risma serta jajaran Pemkot Surabaya lainnya yang sudah memberikan beasiswa pilot. Ia tidak pernah terpikirkan akan menjadi pilot karena berasal dari keluarga kurang mampu.

“Setelah lulus sekolah pilot, saya langsung kerja di Citilink dan saat ini saya bisa membantu perekonomian keluarga terutama biaya pendidikan kedua adik saya. Jadi saya benar-benar sangat berpengaruh kepada perekonomian keluarga kami. Tidak ada kata lain selain terima kasih sebesar-besarnya kepada Bu Risma. Semoga ibu selalu sehat, amin,” kata Salman.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler