Kalimantan Disebut Tempat Jin Buang Anak, Ian Kasela Minta Jokowi Tindak Tegas Edy Mulyadi

24 Januari 2022, 19:47 WIB
Ian Kasela minta Jokowi berikan saksi tegas pada Edy Mulyadi, karena pernyataannya soal Kalimantan berpotensi memecah belah bangsa. /Instagram.com/@iankaselaradja

PR BEKASI - Vokalis band Radja Ian Kasela merasa geram usai mendengar pernyataan Edy Mulyadi yang menghina Kalimantan dengan sebutan tempat jin buang anak.

Ian Kasela menilai, pernyataan Edy Mulyadi itu berpotensi memecah belah bangsa dan juga mengadu domba.

Ian Kasela lantas meminta kepada Presiden Jokowi untuk memberikan sanksi tegas pada Edy Mulyadi.

Baca Juga: Ian Kasela Tak Terima Edy Mulyadi Hina Kalimantan: Ingat, Kalimantan Punya Andil Besar terhadap Negar

"Saya Ian Kasela, putra asli Kalimantan, memohon dengan sangat hormat kepada bapak Presiden Jokowi," kata Ian Kasela, yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Ian Kasela, Senin, 24 Januari 2022.

"Mohon berikan sanksi kepada manusia-manusia yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba," sambungnya.

Ian Kasela yakin, lewat para aparaturnya, Presiden Jokowi dapat memberikan sanksi yang tegas pada Edy Mulyadi.

"Lewat aparatur bapak, saya yakin bisa memberikan sanksi tersebut," ujar Ian Kasela.

Baca Juga: Rachel Vennya Akui Sering Dicubit dan Ditoyor Saat Datangi Polda: Kalau Lo Mau Bunuh Gue, Gue Ikhlas

Selain itu, Ian Kasela juga meminta Presiden Jokowi memanggil Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), jika Edy Mulyadi masih menjadi kader partai tersebut.

Ian Kasela berharap para kader partai bisa diberi arahan agar bisa lebih menghargai nilai-nilai dan norma yang ada di Indonesia.

"Yang kedua, jikalau tuan Edy Mulyadi ini benar masih menjadi kader dari PKS, tolong Pak, panggil ketua umumnya, tolong tegur, kasih arahan," kata Ian Kasela.

Baca Juga: Rachel Vennya Akui Menyesal Sudah Kabur dari Karantina: Kalau Bisa, Gue Pengin Banget Ngulang Waktu

"Agar para kadernya bisa lebih menghormati, bisa lebih menghargai nilai, norma, tata krama, etika yang ada di Indonesia," sambungnya.

Terakhir, Ian Kasela juga berharap tak ada lagi kader partai yang menggunakan narasi untuk menyerang ras, suku, bahasa, dan agama yang ada di Indonesia.

"Jangan sampai menggunakan narasi untuk menyerang, baik itu lewat ras, suku, bahasa apalagi agama," ucapnya.

"Agar Indonesia tetap damai, yang lebih penting, tidak ada lagi contoh negatif buat generasi penerus," tutur Ian Kasela.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube Ian Kasela

Tags

Terkini

Terpopuler