Usai Jokowi dan PM Suga Hasilkan 4 Kesepakatan, Jepang Beri Pinjaman Sebesar Rp6.95 Triliun

20 Oktober 2020, 20:21 WIB
Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga beserta Ibu Mariko Suga melambaikan tangan di veranda Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 20 Oktober 2020. /Laily Rachev /Biro Pers Sekretariat Presiden/

PR BEKASI - Setelah melakukan pertemuan bilateral kedua negara antara Jepang dan Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Presiden Joko Widodo menyampaikan empat kesepakatan antara Indonesia dan Jepang, setelah itu Jepang juga telah menetapkan pemberian pinjaman bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen setara Rp6.95 triliun kepada Indonesia untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan PM Jepang Yoshihide Suga dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Kabar Gembira Minggu Ini! Cashback ShopeePay di Merchant Kudapan Seru hingga Solusi Logistik

"Dengan mempertimbangkan dampak penyebaran Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen, untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," ujar PM Yoshihide Suga, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 20 Oktober 2020.

Yoshihide Suga mengatakan, Jepang juga akan mendorong kerja sama terhadap pengembangan kajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis.

Pada kesempatan itu kedua pemimpin negara juga memastikan untuk memulai kembali perjalanan antara kedua negara bagi pebisnis termasuk perawat dan caregiver di bawah kerangka Jepang-Indonesia EPA.

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Ini Akan Tutup Cabangnya di Indonesia, Wakil Ketua: Kami Kehabisan Uang

PM Yoshihide Suga juga sepakat berkoordinasi secara erat untuk memulai kembali secepat-cepatnya perjalanan bisnis jangka pendek dengan melonggarkan langkah isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan.

"Mengenai prioritas utama dalam pembangunan nasional yang ditekankan bapak Presiden Joko Widodo, Jepang secara mantap akan memajukan kerja sama di bidang infrastruktur seperti pembangunan MRT, kereta semi-cepat jalur Jakarta-Surabaya, pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Patimban, pembangunan pulau terluar serta kerja sama untuk meningkatkan ketahanan ekonomi," ujar PM Yoshihide Suga.

Perlu diketahui empat kesepakatan antara Indonesia dan Jepang adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Trending di YouTube, Renatta Moeleok: Masak Bisa Menjadi Karier Profesional untuk Perempuan

Indonesia akan menghargai komitmen dan kontribusi jepang bagi pembentukan COVID-19 ASEAN Response Fund.

"Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa datang termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases," ucap Jokowi.

Kedua, Presiden Jokowi dan PM Suga sepakat mengenai pentingnya pembentukan "travel corridor arrangement" bagi bisnis esensial kedua negara.

Baca Juga: Lowongan Kerja Oktober 2020 untuk Lulusan S1 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

"Kami juga sepakat menugaskan menteri luar negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu 1 bulan," kata Jokowi.

Ketiga, Presiden Jokowi dan PM Suga membahas kerja sama di bidang ekonomi dimana Jepang adalah salah satu negara mitra strategis Indonesia.

"Saya menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia, seperti Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical dan Toyota," kata Jokowi.

Baca Juga: Digelar Akhir November, Munas MUI akan Bahas Sejumlah Fatwa

Namun Presiden Jokowi juga meminta meminta perhatian PM Suga terhadap kesulitan impor sejumlah produk Indonesia.

"Adanya kendala izin impor produk pertanian, produk kehutanan dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang ikut berpartisipasi dalam sovereign Wealth Fund indonesia," katanya.

Keempat, Presiden Jokowi dan PM Suga sepakat menekankan pentingnya semangat kerja sama terutama di tengah menguatnya rivalitas kekuatan-kekuatan besar dunia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler