Jokowi Dinilai Untung Atas Penurunan Baliho, Rocky Gerung: Tak Direncanakan, tapi Hasilnya Dinikmati

- 1 Desember 2020, 16:39 WIB
Rocky Gerung (kiri) saat dimintai tanggapannya oleh Refly Harun (kanan) terkait instruksi Pangdam Jaya.
Rocky Gerung (kiri) saat dimintai tanggapannya oleh Refly Harun (kanan) terkait instruksi Pangdam Jaya. /Tangkapan Layar YouTube/Refly Harun/

PR BEKASI - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun melalukan perbincangan dengan Pengamat Politik Rocky Gerung terkait fenomena penurunan baliho Habib Rizieq Shihab atas perintah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman.

Rocky Gerung mengatakan, saat mendengar kata Pangdam Jaya yang terlintas pertama kali adalah toko bunga.

Seperti diketahui, atas instruksi penurunan baliho tersebut, Pangdam Jaya menerima apresiasi dari masyarakat, dengan banyaknya karangan bunga di Markas Kodam Jaya pada 23 November 2020 lalu.

Baca Juga: Di Masa Pandemi Covid-19, Kemenkes Tekankan Penanganan HIV/AIDS Tak Boleh Luput dari Perhatian

"Yang terlintas adalah toko bunga, karena Pak Dudung lah yang membuat bunga itu dipesan oleh banyak nama, tapi satu rekening, mungkin," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 1 Desember 2020.

Menurut hasil analisisnya, Rocky Gerung menduga ratusan karangan bunga yang diterima Pangdam Jaya itu dipesan oleh satu orang.

"Saya analisis tidak mungkin rakyat kirim bunga ke situ, karena satu bunga itu harganya Rp1.5 juta. Kalau ada 100 bunga, itu sudah Rp100 juta. Karena itu (karangan bunga) seragam, saya buat kesimpulan itu banyak bunga tapi dipesan oleh satu orang. Mudah-mudahan dibayar juga oleh orang yang sama," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Heboh Seruan Azan 'Hayya Alal Jihad', HNW dan Wamenag Anggap Tidak Relevan dengan Kondisi Sekarang

Meski demikian, dia mengatakan bahwa pengiriman karangan bunga itu justru merugikan banyak pedagang bunga.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x