Tegaskan Revolusi Akhlak Bukan Pemberontakan, HRS Minta Setop Kegaduhan dan Kezaliman

- 2 Desember 2020, 18:54 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab /ANTARA/Arif Firmansyah

 

PR BEKASI - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjelaskan bahwa revolusi akhlak yang dia gaungkan sejak kedatangannya di Indonesia, bukanlah seruan untuk makar ataupun bentuk pemberontakan kepada pemerintah.

Hal itu dia sampaikan dalam acara Reuni 212 yang dilakukan secara virtual melalui 'Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh'.

"Jangan ada yang berpikir kalau revolusi akhlak itu, revolusi bersenjata atau revolusi pemberontakan, gak betul. Kami ini, para Habaib di Indonesia ini dididik guru-guru kami, kami tidak boleh melakukan pemberontakan kepada pemerintahan yang sah," kata Habib Rizieq.

Baca Juga: Minta Maaf Atas Kerumunan Massa, HRS: Itu di Luar Keinginan, Tanpa Kesengajaan, Murni Antusias Umat

Menurutnya, pemerintahan yang sah, yang telah diterima oleh rakyat, suka atau tidak suka, adil atau tidak adil, tetap harus diakui sebagai pemerintahan.

"Tapi kita harus bersikap objektif. Apapun kebijakan yang dikeluarkannya yang bagus, yang baik, harus kita apresiasi, kita jalankan bersama. Adapun kebijakan-kebijakan yang tidak populer, yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara, kebijakan yang menindas rakyat, ya wajib kita kritisi," tutur Habib Rizieq.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa sikap mengkritik pemerintah bukanlah suatu tindakan makar ataupun pemberontakan.

Baca Juga: Jokowi Minta Usut Tuntas Teror di Sigi, Kapolri Minta Kapolda Sulteng Bekerja di Poso

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x