PR BEKASI - Kabar deklarasi kemerdekaan Papua Barat oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang dipimpin Benny Wenda, hingga kini masih menjadi sorotan publik.
Sejumlah tokoh pun memberikan tanggapan terkait deklarasi kemerdekaan tersebut, dan menilai bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk pemberontakan terhadap pemerintahan Republik Indonesia.
Pakar Resolusi Konflik Universitas Parahyangan, Bandung, I Nyoman Sudira juga turut mempertanyakan kontribusi apa yang telah diberikan Benny Wenda terhadap masyarakat Papua, hingga berani menyatakan diri sebagai Presiden Interim Papua Barat.
Baca Juga: Heboh Video Diduga Pemain Timnas U-19 di Kelab Malam, Warganet: Cristiano Ronaldo Menangis Lihat Ini
Menurut I Nyoman Sudira, selama ini kontribusi Benny Wenda tidak terlihat bagi masyarakat Papua.
Hal itu dia sampaikan dalam webinar yang diselenggarakan Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan (PSKP) bertajuk "Pendekatan Kemanusiaan dan Keamanan Bagi Papua", di Jakarta, Kamis, 3 Desember 2020.
"Gini saja, selama ini apa sih catatan yang sudah dilakukan Benny Wenda terhadap Papua yang merasa dia wakili? Di dalam teori resolusi konflik, seorang mungkin bisa menjadi first maker. Kalau kelompok ini masih jauh, masih banyak tahapan yang harus ditempuh," kata I Nyoman Sudira, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 4 Desember 2020.
Baca Juga: Buntut Aksi Radikalisme Berkedok Agama di Prancis, Mendagri Ancam Tutup 76 Masjid
Dia juga mempertanyakan kepentingan Benny Wenda dan para tokoh separatis lainnya di Papua, termasuk bentuk pemerintahan yang ingin dibangun oleh mereka.
"Saya masih mempelajari kelompok-kelompok yang ingin merdeka. Kalau merdeka mau mendirikan negara apa, mau membentuk pemerintah seperti apa, mau bagaimana struktur organisasisnya. Jelas gak ini? Itu menjadi persoalan juga," kata I Nyoman Sudira.