PR BEKASI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak data serta asumsi dari Ombudsman RI soal penyaluran Alat Pelindung Diri (APD) untuk Pilkada di Jawa Tengah.
Melalui salah satu anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala menyinggung bahwa penyaluran APD untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kota Semarang saja sudah buruk, apalagi menurutnya di kota-kota lainnya di Jawa Tengah.
Bicara soal Pilkada pada 9 Desember mendatang yang akan dilaksanakan di 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku segala persiapannya sudah matang.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Larang Ekspor dan Budidaya Lobster, Adik Prabowo: Menteri Lama Sangat-sangat Keliru
"Ya kalau persiapannya sudah siap semuanya, dan tadi sore kita rapat dengan Forkopimda, dengan KPU, dan Bawaslu, relatif semua sudah siap hanya tadi masih ada persoalan soal KPP dari calon pemilih yang dibeberapa tempat belum selesai maka kita minta Dukcapil untuk segera menyelesaikan," ucapnya.
Ganjar Pranowo membeberkan beberapa permasalahan teknis yang menjadi kendala untuk Pilkada di Jawa Tengah mendatang.
"Kemudian lebih ke hal yang teknis terutama dukungan listrik, dukungan jaringan komunikasi, lalu saksi-saksi dari calon ini nampaknya tidak masuk dalam coverage yang di rapid test, karena KPU hanya menyiapkan untuk petugas di TPS tapi saksinya belum," katanya.
Baca Juga: PBB Keluarkan Ganja dari Daftar Narkotika Berbahaya, Iwan Fals: Wah Keren Nih, Alhamdulilah