PR BEKASI - Kabar dilaporkannya Sekretaris Jenderal HRS Center Haikal Hassan ke Polda Metro Jaya oleh Forum Pejuang Islam (FPI) terkait mimpi bertemu Rasulullah, hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di tengah publik.
Oleh karena itu, acara talkshow "Dua Sisi" membuka diskusi bertajuk "Ketika Mimpi Diancam Bui", untuk mengetahui sisi yang salah dari mimpi Haikal Hassan tersebut.
Menurut Ketua FPI Gus Rofi'i sebagai pihak pelapor, mimpi Haikal Hassan itu dinilai salah karena mimpi tersebut dikaitkan dengan musibah meninggalnya enam laskar FPI.
Baca Juga: Jokowi Bercita-cita Ekspor Vaksin Merah Putih, Rachland Nashidik: Kenyataannya?
"Yang dibahas Ustaz Haikal Hassan dalam mimpi adalah ketika terjadinya musibah, bukan hanya musibah FPI, tapi musibah bagi kita," kata Gus Rofi'i, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat, 18 Desember 2020.
Dia mengatakan, tugas umat Islam dalam menyikapi musibah tersebut adalah berdoa kepada Allah, bukannya menyebut para laskar FPI itu sudah bersama Rasulullah seperti yang dikatakan Haikal Hassan, merujuk pada mimpinya.
"Tugas kita sebagai umat Islam, hanyalah berdoa, munajat kepada Allah tanpa menjustifikasi, tanpa memvonis bahwa ini syahid, bahwa ini bersama Rasulullah. Tidak boleh itu. Itu haknya Allah, bukan haknya kita sebagai manusia," kata Gus Rofi'i.
Baca Juga: Peringati Hari Bahasa Arab Sedunia, Wapres: Bahasa Arab Tidak Bersifat Eksklusif bagi Umat Muslim
Apalagi menurutnya, sejak dulu sampai sekarang para ulama telah bersepakat bahwa melukis wajah Rasulullah itu dilarang. Itu artinya, semua orang tidak tahu Rasulullah itu seperti apa.