"Yang banyak sekarang ini bentuknya adalah sampah plastik. Berarti ini datang dari pemukiman-pemukiman yang sampahnya tidak dikelola," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pada musim penghujan sampah-sampah dari pemukiman dan area lain yang terbawa aliran air sungai masuk ke kawasan Pantai Kuta, bertebaran di area pantai sepanjang sekitar 15 km.
Baca Juga: Soroti Pelarangan FPI oleh Negara, Profesor Monash Australia: Saya Tak Pernah Setuju 3 Hal Ini
"Tahun 2020 ini sebenarnya sudah turun. Sekarang mengawali tahun 2021, tumbuh lagi. Mudah-mudahan berikutnya terus berkurang. Harapan kita seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, kegiatan bersih-bersih Pantai Kuta dilakukan pada hari ini.
Pada kegiatan bersih-bersih itu melibatkan personel TNI dan Polri, anggota Pramuka, dan aparat instansi pemerintah.
Baca Juga: Hubungannya Seringkali Tidak Baik, Turki Ingin 'Rujuk' dengan AS di Bawah Pimpinan Joe Biden
Dari kegiatan bersih-bersih personel gabungan berhasil mengumpulkan sekitar 30 ton sampah. Kegiatan itu mengerahkan tiga alat berat untuk memudahkan pengangkutan sampah kayu-kayu dan bambu.
Asisten Teritorial Kepala Staf Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Made Mahaparta dalam acara bersih-bersih di Pantai Kuta mengatakan bahwa sampah yang memenuhi Pantai Kuta sebagian besar sampah plastik.
"Kami lihat di sini 70 persen adalah sampah plastik." ujarnya.***