Tewasnya 6 Laskar FPI sebagai Pelanggaran HAM, Refly Harun: Jokowi Belum Ucapkan Belasungkawa

- 9 Januari 2021, 19:10 WIB
Refly Harun turut menyoroti permintaan Komnas HAM yang ingun bertemu Jokowi melaporkan hasil temuannya soal penembakan laskar FPI.
Refly Harun turut menyoroti permintaan Komnas HAM yang ingun bertemu Jokowi melaporkan hasil temuannya soal penembakan laskar FPI. /YouTube Refly Harun

PR BEKASI - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun membahas perihal Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) yang telah mengumumkan hasil penyelidikan investigasi mereka

Selain itu, keinginan Komnas HAM untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan hasilnya juga menjadi sorotan Refly Harun.

Refly Harun menilai seharusnya Jokowi dapat menemui Komnas HAM sebagai pemimpin tertinggi atas Kepolisian dan Jaksa Agung

"Dia menjadi orang paling tinggi, pejabat paling tinggi di republik ini yang juga menunjuk Kapolri dan petugas atau pejabat hukum setingkat menteri lainnya, jaksa agung, karena itulah tentu presiden harus memiliki perhatian dan peduli pada masalah ini," kata Refly Harun, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Refly Harun pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Baca Juga: Dikabarkan Masuk Vaksinasi Gelombang Pertama, Manajer Raffi Ahmad Buka Suara: Siap-siap Aja

Apalagi, dia menambahkan, Komnas HAM sudah mengonstruksikan ini adalah sebuah pelanggaran HAM.

Refly Harun menyampaikan hingga detik ini tidak ada satu pun kata-kata belasungkawa dan keprihatinan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi terhadap kasus hilangnya enam nyawa dari Front Pembela Islam (FPI).

Lebih lanjut, sekarang Komnas HAM melalui penyelidikan investigasinya, telah menemukan fakta bahwa telah terjadi pembunuhan unlawful, tidak menurut hukum, kepada setidaknya empat orang laskar FPI tersebut.

"Extrajudicial killing dan ini secara logika bisa dipahami, sangat rasional karena mereka empat orang tersebut sudah berada di bawah penguasaan petugas negara dan kemudian ditemukan dalam kondisi tewas. Sekali lagi ini adalah tragedi kemanusiaan, bagaimana dengan dua orang lainnya?" ujar Refly Harun.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x