Ia menekankan bahwa hal tersebut lebih baik dilakukan daripada akun dengan jumlah pengikut yang banyak tersebut disalahgunakan.
"1,5 jt Follower sayang dipakai buat sebar kebohongan, pamer video porno, apalagi pulsanya dari tunjangan (yang) ditanggung (oleh) rakyat," lanjutnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter @muannas_alaidid, Rabu, 13 Januari 2021.***