PR BEKASI - Daya hancur pangabeluk Covid-19 berimbas terhadap rencana pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang akan membangun pembangkit listrik dalam waktu 10 tahun kedepan.
Imbas ini berpotensi pada pengurangan kapasitas pembangkit listrik yang sudah dicanangkan pemerintah sebelumnya.
Hal tersebut dijelaskan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam jumpa pers virtual, Rabu, 13 Januari 2021.
Baca Juga: Sesalkan Pemberhentian Arief Budiman dari Jabatan Ketua, KPU: Putusan DKPP Berlebihan
Rida mengatakan, pemerintah tengah membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2021-2030 di mana ada pengurangan kapasitas pembangkit listrik yang dibangun sekitar 15.5 Giga Watt (GW).
"Turunnya dari RUPTL periode lalu dengan (draf) RUPTL yang kami evaluasi itu 15.5 GW, ada beberapa bagian yang program 35 GW (pembangkit 35 ribu WM)," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara.
Sejak akhir Desember 2020, kata dia, pihak ESDM telah disodori draf RUPTL 2021-2030 oleh PT PLN (Persero).
Baca Juga: Polisi Dalami Kasus Fadli Zon, Muannas Alaidid: Akun Twitternya Harusnya Bisa Ikut Disita
Dari draf setebal 841 halaman, Rida mengaku telah melakukan diskusi dan klarifikasi dengan PLN dan melaporkannya secara berkala kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif.