PDIP Klarifikasi Sikap Politisinya yang Tolak Vaksin, Refly Harun: Ini Kan Upaya Untuk Memaksakan

- 14 Januari 2021, 10:00 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun yang setuju dengan klarifikasi PDIP terhadap sikap politisnya.
Pakar hukum tata negara Refly Harun yang setuju dengan klarifikasi PDIP terhadap sikap politisnya. /Instagram.com/@reflyharun/

Refly Harun menjelaskan bahwa hal tersebutlah yang seharusnya ditangkap oleh masyarakat dari pernyataan politisi PDIP tersebut bukan sebaliknya.

"Jadi itu yang harus ditangkap, keraguan terhadap vaksin Covid-19," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis, 14 Januari 2021.

Baca Juga: Sampaikan PR Penting untuk Calon Kapolri Baru Listyo Sigit, Fadli Zon: Semoga Bisa Bawa Ketenangan

Oleh karena itu ia berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 Sinovac dapat memberikan kepercayaan terhadap masyarakat atas vaksin Sinovac tersebut.

"Yang penting pastikan bahwa vaksin yang sama diberikan kepada masyarakat Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut, Refly Harun juga mengecam pihak-pihak yang melakukan komersialisasi di tengah pandemi Covid-19 dengan menaikan harga tes Swab jika ingin mendapatkan hasil yang lebih cepat.

Baca Juga: Masuk Amerika Serikat, Semua Pelancong Diimbau Bawa Surat Bebas Covid-19

"Ini yang dipersoalkan sesungguhnya, karena kita tahu nilai vaksin itu triliunan, dan kalau ini terkait bisnis orang-orang tertentu, maka di situlah yang jadi masalahnya," ucapnya.

"Jadi ada komersialisasi vaksin, harusnya tidak boleh begitu, harus benar-benar dipastikan bahwa yang diberikan kepada rakyat Indonesia adalah yang terbaik, bukan karena kita bisa melobi pihak-pihak tertentu," sambungnya.

Oleh karena itu sekali lagi, Refly Harun meminta pemerintah bisa menyelesaikan permasalahan ini dan bukan mengambil pendekatan pidana dengan mengancam rakyat wajib disuntik vaksin.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x