PR BEKASI - Sikap penolakan yang dilontarkan oleh anggota Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning terhadap vaksinasi Covid-19 sangat disayangkan sejumlah pihak, termasuk oleh Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand), Sumatra Barat Defriman Djafri.
Dalam pernyataannya, ia menyayangkan sikap Ribka Tjiptaning yang mengatakan bahwa ia beserta keluarga tidak mau divaksin dengan sejumlah alasan yang dikemukakan.
Hal itu disampaikannya saat rapat kerja bersama Menteri Kesehatan di Kompleks Parlemen Senayan pada Selasa, 12 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Banyak Warga yang Tolak Vaksinasi, Ferdinand Hutahaean: Negara Bisa Paksa, Tapi Saran Saya Tak Perlu
Merujuk dari data riwayat pendidikan, diketahui Ribka Tjiptaning sempat menempuh S1 Kedokteran pada tahun 1978-2002 lalu di Universitas Kristen Indonesia, kemudian melanjutkan pendidikan S2 Ahli Asuransi Kesehatan di Universitas Indonesia.
"Dia seorang dokter, seharusnya paham bagaimana cara kerja dan efektivitas vaksin selama ini," kata Defriman seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 14 Januari 2021.
Menurut Defriman, Ribka yang kini merupakan wakil rakyat dengan latar belakang keilmuan di bidang kesehatan, seharusnya dapat membantu pemerintah menjelaskan kebaikan vaksin kepada masyarakat.
Defriman juga berpandangan bahwa tanggapan Ribka yang mengungkit dampak vaksin kaki gajah dan vaksin polio di Indonesia, seharusnya tidak bisa disamakan dengan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Resep Cara Buat 'Nasi Mandi', Kuliner Lezat Khas Timur Tengah
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA