Lapan: Penyusutan Hutan dalam 10 Tahun Terakhir Jadi Risiko Banjir di Kalimantan Selatan

- 17 Januari 2021, 19:35 WIB
Sejumlah Prajurit Korps Marinir TNI AL Pasmar 1 Jakarta menggunakan perahu karet untuk evakuasi korban banjir Kalimantan Selatan.
Sejumlah Prajurit Korps Marinir TNI AL Pasmar 1 Jakarta menggunakan perahu karet untuk evakuasi korban banjir Kalimantan Selatan. /ANTARA/Bayu Pratama S/

PR BEKASI - Lembaga Pengerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam analisanya mengungkapkan bahwa telah terjadi penyusutan hutan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, sejak 2010 hingga 2020 di Kalimantan Selatan.

Hal itu dikatakan turut berkontribusi atas terjadinya banjir di Kalimantan, yang terjadi pada tanggal 12-13 Januari 2021.

Merujuk dari data yang diungkapkan pada Minggu ini, data tutupan lahan menunjukkan bahwa selama 10 tahun terakhir telah terjadi penyusutan hutan primer, hutan sekunder, sawah, dan semak belukar masing-masing 13.000 hektare (ha), 116.000 ha, 146.000 ha, dan 47.000 ha di Kalimantan Selatan. 

Sementara itu berbeda dengan area perkebunan justru diketahui meningkat menurut data perubahan tutupan lahan hingga 219.000 ha.

Baca Juga: Tak Mau Salahkan Kiwil dan Eva Belisima, Rohimah: Sebagai Istri Mungkin Saya Terlalu Lemah dan Bodoh

Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN M Rokhis Khomaruddin mengatakan data perubahan tutup lahan tersebut dapat memberi gambaran dari terjadinya kemungkinan terjadinya banjir di daerah aliran sungai (DAS).

"Perubahan penutup lahan dalam 10 tahun ini dapat memberikan gambaran kemungkinan terjadinya banjir di DAS Barito, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk mendukung upaya mitigasi bencana di kemudian hari," kata Rokhis seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 17 Januari 2021.

Data lainnya dari satelit Himawari-8 menunjukkan bahwa awan penghasil hujan terjadi sejak 12 hingga 13 Januari 2021 dan masih berlangsung hingga 15 Januari di Kalimantan Selatan.

"Curah hujan ini menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 13 Januari 2021," kata Rokhis.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x