Network
PR BEKASI - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri.
Natalius Pigai menuturkan bahwa sejak 2016 lalu, dirinya selalu menegaskan bahwa Listyo Sigit Prabowo adalah wujud keutuhan kebinekaan berbasis Pancasila dan UUD 1945.
"Sejak 2016, saya sudah tegaskan calon Kapolri Listyo sebagai wujud keutuhan kebinekaan berbasis Pancasila dan UUD 1945," kata Natalius Pigai, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @NataliusPigai2, Minggu, 17 Januari 2020.
pic.twitter.com/SNHTBH7vmQ— NataliusPigai (@NataliusPigai2) January 17, 2021
Baca Juga: Tak Mau Salahkan Kiwil dan Eva Belisima, Rohimah: Sebagai Istri Mungkin Saya Terlalu Lemah dan Bodoh
Lebih lanjut, Natalius Pigai menuturkan, dengan memperhatikan HAM setiap orang, maka seseorang maupun kelompok tidak diperbolehkan menolak calon Kapolri hanya karena dia termasuk kaum minoritas.
Menurutnya, tindakan tersebut termasuk SARA yang bertentangan dengan HAM. Lagipula, tak ada jaminan Kapolri dari mayoritas bisa berlaku adil.
"Dengan memperhatikan HAM maka tidak boleh menolak calon Kapolri hanya karena SARA (minoritas). Tidak ada jaminan Kapolri dari mayoritas berlaku adil!," kata Natalius Pigai.
Baca Juga: Pilih Mundur dari 'Ikatan Cinta' Jika Sampai 1000 Episode, Arya Saloka: Itu Cerita Pasti Udah Ngaco
Sebelumnya, pada Rabu, 13 Januari 2021 lalu, Presiden Jokowi menyerahkan nama calon tunggal Kapolri kepada DPR yaitu Komjen Listyo Sigit sebagai pengganti Jenderal Idham Azis yang bakal pensiun pada 1 Februari 2021.
