Kondisi Terkini Gempa Sulbar, 19.000an Warga Mamuju dan Majene Terpaksa Tinggal di Pengungsian

- 18 Januari 2021, 12:53 WIB
Gempa Majene menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bagunan.
Gempa Majene menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bagunan. /ANTARA FOTO/Akbar Tado/wsj/ANTARA FOTO

PR BEKASI – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengungkapkan sampai dengan Senin pukul 8.00 WIB terdapat 19.435 orang yang harus mengungsi akibat gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat.

“Perinciannya, 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene,” ujar Raditya Jati melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, 18 Januari 2021.

Tercatat hingga 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene menurut Data Pusat Pengendali Operasi BNPB.

Baca Juga: Paket Lengkap Seputar Jalan Tol, Kementerian PUPR Hadirkan BPJT Info untuk Permudah Pengendara 

Wilayah tersebut tersebar di Desa Kota Tinggi, Lombong, Kayu Angin, Petabean, Deking, Mekata, Kabiraan, Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua.

Sementara itu, di Kabupaten Mamuju ada lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Lokasi pengungsian di dua kabupaten tersebut hingga kini masih terus dalam pendataan, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Antara, Senin, 18 Januari 2021.

“Pusdalops BNPB melaporkan korban luka berat mencapai 253 orang dengan perincian 64 orang di Kaupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju. Sedangkan korban luka ringan tercatat 679 orang,” katanya.

Baca Juga: Viral! Turis Amerika Ajak WNA Tinggal di Bali Secara Ilegal, Warganet Ramai-ramai Lapor ke Imigrasi 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x