Berharap Keajaiban dari SOS 'Minta Tolong' di Pulau Laki, Basarnas Ungkap Hasil Temuannya

- 21 Januari 2021, 10:54 WIB
Basarnas konfirmasi tidak menemukan apa-apa di titik sinyal SOS yang sempat viral di media sosial.
Basarnas konfirmasi tidak menemukan apa-apa di titik sinyal SOS yang sempat viral di media sosial. /Basarnas /Twitter.com/basarnas

PR BEKASI – Badan SAR Nasional buka suara soal temuan sinyal SOS sebagai tanda minta tolong di Pulau Laki, Kepulauan Seribu yang ada di google maps hingga google earth.

Direktur Operasi Basarnas, Marsekal Pertama Rasman MS memberi penjelasan mengenai tanda peringatan SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta yang sempat diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Simbol SOS merupakan tanda peringatan yang digunakan seorang korban untuk meminta pertolongan ketika terjadi suatu musibah ataupun kecelakaan di suatu daerah.
 
Rasman lebih lanjut menyampaikan sanggahannya, perihal kemungkinan masih adanya penumpang yang selamat dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Baca Juga: Sebut Pandji Sesat, Ferdinand Hutahaean: Bandingkan NU-Muhammadiyah dengan FPI Itu Konyol

“Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kita dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup,” ujar Rasman di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 20 Januari 2021.
 
“Jadi untuk yang tanda SOS tadi, kita coba dalami nanti. Saya tidak mau berspekulasi apa yang ada di situ,” sambungnya.
 
Ia menduga tanda SOS itu muncul di aplikasi Google Maps karena ada nelayan yang dalam cuaca kurang baik berlindung di pulau tersebut dan menggunakan ponsel pintar untuk memasukkan tanda SOS.
 
“Biasanya nelayan itu senangnya dia kalo cuaca kurang baik dia akan berlindung di situ. Perahunya dinaikkan, mungkin dia main HP atau segala macam,” kata Rasman, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita Antara Kamis, 21 Januari 2021.

Baca Juga: Fenomena Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur Disebut Waterspout, BMKG Ungkap Penyebabnya

“Ya, bisa saja. Tapi kalau berkaitan dengan Sriwijaya tidak ditemukan,” sambungnya.
 
Pulau Laki, menurut keterangan Rasman merupakan salah satu posko dari penyelam SAR gabungan untuk mengevakuasi korban maupun serpihan pesawat Sriwijaya Air Sj 182.
 
Basarnas juga akan menyelidiki lebih jauh mengenai siapa yang membuat tanda peringatan SOS di Pulau Laki tersebut.
 
Hingga saat ini, masih banyak warganet yang mempertanyakan terkait keberadaan sinyal SOS tersebut.

Baca Juga: Real Madrid Takluk dari Tim Kasta Ketiga dan Gagal Lolos dari Copa del Rey, Zidane Beri Semangat 

“Jadi mereka membentuk posko-posko itu untuk memudahkan mereka bergerak, karena tidak semua (penyelam) ada di atas kapal. Kapal jumlahnya terbatas. Mereka lebih happy kalau ada di sekitar pulau itu,” kata Rasman.
 
Sebelumnya, sempat dihebohkan di media sosial dengan tangkapan layar aplikasi peta yang memperlihatkan penanda bertuliskan SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta yang dekat dengan diduga lokasi jatuhnya Sriwijaya Air.
 
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tanggerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
 
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BASARNAS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x