Melibatkan masyarakat berburu ideologi terlarang?
Sudahkah kita belajar dari bencana "bersih lingkungan" merek Orde Baru? Pada masa itu kaum muda tak hanya disuapi dengan hoax resmi. Tapi ada sekolah meminta siswa2nya memproduksi hoax sesuai fantasi masing2.
Hasilnya memilukan. pic.twitter.com/KiFccRcXdd— Ariel Heryanto (@ariel_heryanto) January 24, 2021
Kebijakan 'bersih lingkungan' era Orba, ungkap Ariel, sarat dengan hoaks resmi dari pemerintah.
Baca Juga: Siswi Non Muslim Dipaksa Berjilbab di Padang, Nadiem Makarim Ancam Pembebasan Jabatan
"Pada masa itu, kaum muda tak hanya disuapi hoaks resmi. Tapi, ada sekolah meminta siwa-siswanya memproduksi hoaks sesuai fantasi masing-masing," ucap Ariel Heryanto.
Oleh karena itu, Ariel Heryanto mengingatkan kepada pemerintah, terutama Presiden Jokowi, bahwa kebijakan tersebut akan memberikan hasil yang buruk, sebagaimana hasil kebijakan 'bersih lingkungan' era Orba.
"Hasilnya memilukan," ujar Ariel Heryanto.
Menurut situs jdih.setkab.go.id, sasaran Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, yakni:
1. Meningkatkan koordinasi antar-kementerian/lembaga (K/L) dalam rangka mencegah dan menanggulangi Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme terkait program yang dituangkan dalam Pilar RAN PE.
2. Meningkatkan partisipasi dan sinergitas pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme, yang dilakukan baik oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, masyarakat sipil, maupun mitra lainnya.
3. Mengembangkan instrumen dan sistem pendataan dan pemantauan untuk mendukung upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.