Polemik Non Muslim Dipaksa Berjilbab, MUI Sumbar Sebut Terlalu Dibesar-besarkan

- 26 Januari 2021, 11:06 WIB
Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar.
Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar. /Antara/Miko Elfisha

PR BEKASI – Publik Indonesia belakangan dihebohkan oleh isu pemaksaan memakai jilbab bagi siswi non-muslim di SMKN 2 Padang. Kabar itu berembus di media sosial dan telah mendapatkan penolakan dari sejumlah tokoh di Indonesia.

Namun Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Gusrizal menilai isu aturan memakai jilbab bagi siswa di SMKN 2 Padang terlalu dibesar-besarkan.

"Saya melihat ada tokoh-tokoh di Jakarta yang begitu gampang menuduh ini antikebhinekaan, intoleran, pertanyaannya apakah mereka sudah mendengarkan kronologisnya," kata Gusrizal di Padang, Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 26 Januari 2021.

Lebih lanjut ia mengingatkan sejumlah pihak yang berada di Jakarta soal polemik aturan memakai jilbab di SMKN 2 Padang, pasalnya segala sesuatu harus dipertimbangkan dengan matang sebelum berkomentar.

Baca Juga: AS Kecam Israel yang Kecualikan Vaksinasi bagi Warga Gaza, Demokrat: Mereka Bertanggung Jawab kepada Palestina

Ia juga mengajak untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di SMKN 2 Padang.

"Saya sendiri telah konfirmasi ke pihak pemerintah daerah apa yang sebenarnya terjadi di SMKN 2 Padang," kata dia.

Ia pun menyesalkan orang yang berkomentar ada pemaksaan pakai jilbab terhadap siswi non Muslim di Padang dan mempertanyakan di mana unsur pemaksaan itu dan dari mana muncul istilah pemaksaan itu.

"Coba buktikan orang yang menuduh ini pemaksaan. Jadi saya melihat ini bukan hanya perkara SMK saja, ini ada masalah lain yang ditujukan ke Sumatera Barat," katanya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x