Kasus Positif Tembus Satu Juta, Prof. Zubairi Djoerban Ajak Masyarakat Berefleksi

- 27 Januari 2021, 20:07 WIB
Pengurus Besar sekaligus Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban memberi nasihat untuk kasus covid-19 yang tembus satu juta di Indonesia.
Pengurus Besar sekaligus Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban memberi nasihat untuk kasus covid-19 yang tembus satu juta di Indonesia. /Antara

PR BEKASI – Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Rabu, 27 Januari 2021  telah ada total 1.024.298 kasus COVID-19 di Tanah Air yang terhitung sejak diumumkannya kasus perdana pada 2 Maret 2020.
 
Jumlah ini tercatat setelah adanya penambahan kasus sebanyak 11.948 dalam 24 jam terakhir.
 
Data yang sama pun menunjukkan ada penambahan pasien yang telah kembali sembuh dari COVID-19 yang jumlahnya juga melonjak dalam sehari.

Baca Juga: Sri Mulyani Yakin Dana Wakaf Bisa Bantu Pembangunan, Hidayat Nur Wahid: Ironi, Dana Umat Ingin Dihimpun

Dengan demikian, total pasien yang sembuh dari COVID-19 kini berjumlah 831.330 orang.
 
Sementara itu, data juga menunjukkan ada penambahan 387 pasien meninggal dunia. Sehingga, kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia saat ini berjumlah 28.855 jiwa.
 
Hal ini pun tidak luput dari perhatian Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas COVID-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
 
Ia berpesan kepada semua pihak untuk berpikir dan menyadari sejenak mengenai kasus COVID-19 yang telah mencapai satu juta kasus ini.

Baca Juga: Indonesia Sita Kapal Tanker Iran dan Panama, China Konfirmasi Ada 25 ABK Adalah Warganya

Mari luangkan waktu untuk berpikir dan menyadari sejenak bahwa kita telah melewati satu juta kasus Covid-19,” ujar Prof Zubairi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan twitter @ProfesorZubairi Selasa, 26 Januari 2021.
 
Prof Zubairi pun mengajak untuk semua pihak agar bisa merubah sikap dan perilaku kita menjadi lebih baik lagi dengan adanya kasus ini.
 
Jika sudah berpikir dan sadar tapi masih juga tak mengubah perilaku kita, maka tidak ada yang akan berubah juga dari situasi saat ini,” kataya.
 
Sementara itu, ia pun beranggapan bahwa dengan tingkat kematian di Indonesia yang tinggi saat ini harus bisa dijadikan pelajaran bagi semua pihak.

Baca Juga: Warga Lebanon Pilih Mati karena Covid-19 Daripada Kelaparan Usai Pemerintah Perpanjang Masa Karantina

“Penting diingat, tingkat kematian di Indonesia akibat Covid-19 adalah 2,8 persen. Jelas tidak rendah,” tutur Prof Zubairi.
 
“Apakah masih berpikir bahwa itu “dicovidkan”? Rasanya kita memang perlu refleksi yang lebih dalam,” sambungnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x