Kerumunan kunjungan pak @jokowi di NTT sangat berbeda dgn kerumunan acara pernikahan putri Rizieq Sihab.
JKW tak mengundang, tak menyiapkan tenda utk kerumunan, dan JKW sll tampak menjuk maskernya agar warga jg pakai masker. Spontanitas euforia dan histeria yg tak direncanakan. pic.twitter.com/iQ45fGw6ih— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 24, 2021
Meski demikian, Ferdinand Hutahaean mengakui bahwa peristiwa itu serupa dengan penyambutan HRS saat pulang ke Indonesia.
"Peristiwa euforia dan histeria spontan penyambutan itu sama juga dengan kondisi ketika Rizieq Sihab disambut pendukungnya dari Bandara Soerkarno-Hatta," kata Ferdinand Hutahaean.
"Itu bukan kesalahan Rizieq Sihab makanya dia pun tak pernah diproses hukum atas peristiwa itu. Sama dengan yang di NTT, itu histeria spontan," sambungnya.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa kerumunan di NTT itu bukan kerumunan yang direncanakan, dan faktanya adalah Jokowi datang menuju lokasi peresmian, dan warga berdiri menyambut.
"Jokowi kemudian menyapa warganya, karena tak mungkin Jokowi berlalu, tak bertegur dengan warga karena prokes. Ayolah gunakan nalar sehat mencerna peristiwa," ujar Ferdinand Hutahaean.
Apalagi menurutnya, Jokowi tampak berkali-kali menunjuk pada masker yang digunakannya, pesannya agar warga juga menggunakan masker.
"Euforia dan histeria spontan itu tak mungkin dilarang dan tak mungkin warga dikunci di rumah agar tak berkerumun menyambut presiden yang mereka cintai," kata Ferdinand Hutahaean.