Meski demikian, Irma Suryani mengimbau agar peristiwa tersebut dijadikan pelajaran penting oleh protokol presiden dan protokol pemerintah daerah, mengingat kerumunan massa di masa pandemi bisa sangat membahayakan.
Namun, mantan anggota Komisi IX DPR itu juga menilai tidak tepat juga apabila masalah kerumunan massa di NTT sampai dilaporkan ke polisi.
Irma Suryani mengatakan bahwa tindakan Jokowi yang melambaikan tangan lewat atap mobil adalah untuk menyapa karena tidak mau mengecewakan rakyat yang sudah menyambutnya.
Baca Juga: Soal Kerumunan di NTT, Ruhut Sitompul: Jokowi Ajak Warga yang Menyambutnya untuk Tetap Pakai Masker
"Kunjungan presiden adalah tugas resmi. Jika ada hal-hal di luar rencana, itu tanggung jawab protokol," kata Irma Suryani.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menjelaskan, kerumunan massa terjadi saat warga berjejer di sepanjang jalan dari Bandara Frans Seda Maumere hingga menuju Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka pada Selasa, 23 Februari 2021.
"Benar itu video di Maumere, setibanya di Maumere, presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey Machmudin.
Bey Machmudin menjelaskan, pada hari itu, Jokowi meresmikan Bendungan Napun Gete, setelah sebelumnya meninjau area lumbung pangan di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah.