PR BEKASI - Pengamat Politik Rocky Gerung tengah membayangkan kerumitan yang dihadapi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit ketika menghadapi berbagai persoalan perihal kerumunan yang terjadi saat penyambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Apalagi yang melakukan tekanan terakhir adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang sinyalnya itu adalah sinyal moral, lain misalnya kalau yang melaporkan adalah orang yang sakit hati pada Jokowi, tapi enggak ini adalah MUI," kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 26 Februari 2021.
Rocky Gerung mengatakan bahwa MUI merupakan lembaga moral yang akan melihat penegakan keadilan dari segi moral.
Dia menyatakan, akan berbahaya jika pihak kekuasaan terus-menerus bersikap menghindar.
Baca Juga: Gading Marten Pernah 5 Kali Diselingkuhi Saat Pacaran, Astrid Tiar: Enggak Marah, Sebaik Itu Dia
Baca Juga: ICW Nilai Tak Ada Urgensi Pemberian Vaksin Covid-19 kepada Tahanan KPK: Utamakan Garda Terdepan
Karena itu, dia menganggap bahwa sangat mungkin dalam jangka waktu dua minggu ke depan ini akan ada percepatan pemanasan politik yang disebabkan oleh kekuasaan yang disebutnya arogan.
"Kan lain kalau misalnya Presiden begitu dia punya feeling, indra keenamnya tu bilang 'waduh, saya sebetulnya melanggar prokes nih'. Dari NTT langsung bicara, bukan dia suruh orang lain beritahu kalau itu spontanitas. Jadi ini menimbulkan kekisruhan sebetulnya," ujar Rocky Gerung.