Ungkap 'Bobrok' SBY, Muhammad Rahmad: Ketika Beliau Jadi Ketum lah, Budaya Pungutan Dimulai

- 19 Maret 2021, 21:57 WIB
Muhammad Rahmad mengatakan pada era SBY budaya pungutan dilakukan.
Muhammad Rahmad mengatakan pada era SBY budaya pungutan dilakukan. /Tangkapan layar Youtube.com/Akbar Faizal Uncensored

PR BEKASI - Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat 2010-2015, Muhammad Rahmad menceritakan pengelolaan partai Demokrat dari masa ke masa, terutama di masa kepemimpinan Anas Urbaningrum.

Ia menyebut pengelolaan tersebut diharapkan dapat menuju ke arah pengelolaan yang profesional, akuntabel, transparan, dan nyaris di dalam partai tidak ada atau nol tindakan koruptif.

"Zero-nya itu begini, jadi kalau sebelumnya kita mendengar orang datang ke DPP itu paling tidak yang dari daerah harus menyiapkan uang minimal Rp50.000, 100 ribu untuk satpam, kalau untuk ketemu dengan atasannya itu ada amplop yang ditinggalkan," kata Muhammad Rahmad.

Akan tetapi, pada era Ketua Umum Anas Urbaningrum disebutnya tindakan itu tidak ada sama sekali.

Baca Juga: Dikhianati 'Sahabat', Percakapan Batin SBY: Kebenaran dan Keadilan Pasti Datang, Meski Sering Terlambat

Baca Juga: Soal Myanmar, SBY: Sebagai Mantan Presiden, Saya Dukung Usulan Jokowi Sesuai Tradisi Indonesia

Baca Juga: (Hoaks atau Fakta) Benarkah Gestur Finger Heart dengan Silangkan Ibu Jari dan Telunjuk adalah Simbol Salib? 

Dia menyampaikan, siapa pun yang ingin datang ke kantor Partai Demokrat dari daerah tidak ada yang menyetorkan amplop dan mereka pasti mendapatkan minum teh atau kopi, yang sebelumnya hal itu tidak terjadi.

Muhammad Rahmad mengatakan, ada perbedaan saat kepemimpinan Anas Urbaningrum yang bahkan karyawan di partai ikut digaji.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Akbar Faizal Uncensored


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x