Mutasi Eek Terdeteksi di Indonesia, Guru Besar UI Paparkan Kemungkinan Pengaruhi Efikasi Vaksin

- 6 April 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi mutasi Covid-19 dari Jepang, 'Mutasi Eek'.
Ilustrasi mutasi Covid-19 dari Jepang, 'Mutasi Eek'. /PIXABAY

PR BEKASI – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengkonfirmasi temuan 'Mutasi Eek' atau E484K telah terdeteksi muncul di Wilayah DKI Jakarta.

Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan bahwa E484K merupakan mutasi baru dan bukan varian baru dari Covid-19.

"Mutasi E484K ini oleh sebagian pakar disebut 'mutasi Eek', yang maksudnya sesuatu yang mengkhawatirkan dan merupakan sebuah peringatan atau 'warning'," kata Tjanra Yoga seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa, 6 April 2021.

"Ini terjadi karena mutasi ini nampaknya berdampak pada respons sistem imun dan mungkin juga mempengaruhi efikasi vaksin," sambungnya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Beberkan Tujuan Rencana Operasi Keselamatan pada Minggu Depan

Baca Juga: Minta Semua Agama Doa di Acara Kemenag, Wasekjen MUI Sentil Gus Yaqut: Terlalu Mencampuri

Baca Juga: Soroti Pernikahan Atta-Aurel, Pengamat: Ini lah Dunia Nyata, Youtuber Lebih Beken Ketimbang Dosen

Mantan Direktur Penyakit Menular di WHO Asia Tenggara itu menjelaskan E484K ada dalam variant of concern(VOC)-nya WHO per 1 April 2021, dan juga VOC nya "Center of Disease Control (CDC)" Amerika Serikat per 24 Maret 2021.

Mutasi ini, lanjut dia, pertama kali diidentifikasi pada varian yang dilaporkan dari Afrika Selatan (B.1.351) dan Brazil (B.1.1.28), lalu kemudian juga dilaporkan pada varian yang ada di Inggris.

"Inggris mengidentifikasi mutasi ini sesudah memeriksa 214.159 sampel sekuens, suatu jumlah yang cukup banyak. Sesudah ditemukan maka pemerintah Inggris melakukan penelusuran kontak yang intensif disertai kegiatan test dan analisis laboratorium lanjutannya," katanya.

Tjandra menambahkan E484K juga disebut sebagai mutasi pelarian atau penghindaran (escape mutation) karena dapat membuat virus lolos dari pertahanan tubuh manusia.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x