PR BEKASI - Indonesia tengah menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme saat ini.
Hal itu semakin mencuat setelah adanya ledakan bom bunuh diri di Gejera Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan penyerangan di Markas Besar (Mabes) Polri pada beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, masyarakat juga dikejutkan dengan adanya rekaman video pengakuan terduga teroris yang viral di sosial media.
Hal tersebut kemudian mendapat tanggapan dari peneliti Terorisme Universitas Indonesia, Ridlwan Habib.
Ridlwan Habib menilai bahwa video pengakuan terduga teroris sebagai anggota FPI seharusnya tidak disebarkan ke publik.
Hal itu disampaikan dalam acara Mata Najwa yang diunggah ulang di kanal Youtube Najwa Shihab pada Kamis, 8 April 2021.
Sebuah video seorang terduga teroris asal Lamongan disebarkan dan menjadi viral di media sosial.
Baca Juga: Perempuan Dinilai Rentan Terpengaruh, Kemen PPPA Gandeng BNPT Petakkan Daerah Rawan Teroris