Baca Juga: Dibela Ahli Terorisme karena Sering Dikaitkan dengan ISIS, Munarman Malah Sindir Ridlwan Habib
Dalam video itu, terduga teroris tersebut mengaku pada tahun 2005 dirinya menjadi anggota organisasi sayap Front Pembela Islam (FPI).
Menanggapi video tersebut, Ridlwan Habib pun mempertanyakan bagaimana video itu bisa beredar di media sosial.
“Ya sebenarnya kan perlu dipertanyakan bagaimana video itu bisa beredar, video pengakuan yang Condet. Karena kan mereka ini dalam kendali Densus 88,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.
Ridlwan Habib menambahkan bahwa dirinya berharap dalam acara Mata Najwa tersebut turut hadir perwakilan dari Polri, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Viral Video Pengakuan Terduga Teroris, Peneliti: Mereka di dalam Kendali Densus 88, Kenapa Ada Video Itu?".
Baca Juga: Sang Istri Resmi Laporkan Hotma Sitompul ke Polisi atas Dugaan Pencemaran Nama Baik dan Fitnah
“Saya sih berharap sebenarnya ada perwakilan Polri di sini, karena dia yang bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada publik, mengapa video tersangka yang sedang dalam penanganan Densus 88 bisa viral di medsos. Untuk apa diviralkan? Kita juga bertanya,” katanya.
Menanggapi pernyataan itu, Najwa Shihab mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan undangan ke Mabes Polri.
Tetapi, belum ada yang bisa dikirimkan sebagai perwakilan untuk turut hadir di acara Mata Najwa.
“Itu pertanyaan besar, kenapa institusi sebesar Mabes Polri dengan perangkat humasnya yang sangat banyak tidak bisa mengirimkan perwakilan di acara mbak Nana, Untuk menjelaskan permasalahan yang sangat penting seperti ini,” ujar Ridlwan Habib.