PR BEKASI – Ketua Satuan Tugas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban membeberkan fakta-fakta dari virus corona varian Eek atau mutasi E484K.
Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa E484K menjadi perhatian para ahli lantaran mudah menginfeksi penyintas Covid-19 dan dianggap kebal vaksin.
“E484K ini dianggap membantu virus korona menghindari antibodi sehingga lebih mudah menginfeksi penyintas Covid-19 dan orang yang sudah divaksinasi,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi, Kamis, 8 April 2021.
Oleh BBC, E484K dijuluki double mutant atau mutan ganda. Pasalnya, E484K ini mengandung tidak hanya satu, tetapi dua mutasi mengkhawatirkan dalam komposisi genetiknya yang telah diidentifikasi U.S. Centers for Disease Control and Prevention.— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) April 7, 2021
Zubairi Djoerban menyampaikan bahwa BBC menjuluki E848K sebagai mutan ganda.
“Pasalnya, E848K ini mengandung tidak hanya satu, tetapi dua mutasi mengkhawatirkan dalam komposisi genetiknya yang telah diidentifikasi U.S. Centers for Disease Control and Prevention,” ucap Zubairi Djoerban.
Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa dalam sebuah pengujian di laboratorium, E484K terbukti membantu virus corona menghindari antibodi yang dihasilkan oleh infeksi sebelumnya.
“Sehingga membuatnya kurang rentan terhadap obat antibodi, termasuk vaksin,” tuturnya.