PR BEKASI - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon memberikan tanggapan terkait dibatalkannya kajian Ramadhan oleh PT PELNI karena dinilai radikal.
Fadli Zon menilai, ada pihak-pihak yang telah terpapar Islamophobia karena miskin pemahaman Islam hingga akhirnya dengan sangat mudah mencap sesuatu radikal.
"Ada yang terpapar Islamophobia karena miskin pemahaman Islam dan literasi sejarah peradaban Islam. Akhirnya dengan mudah bikin stempel 'radikal-radikul'," kata Fadli Zon, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @fadlizon, Sabtu, 10 April 2021.
Ada yg terpapar Islamophobia krn miskin pemahaman Islam n literasi sejarah peradaban Islam. Akhirnya dg mudah bikin stempel “radikal-radikul”. https://t.co/wVlZiLKKB6— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 9, 2021
Baca Juga: PT PELNI Batalkan Kajian Ramadhan karena Dinilai Radikal, MUI: Sangat Melukai Perasaan Umat Islam
Fadli Zon juga merasa miris karena para pejabat yang terkait dengan kepanitiaan kajian Ramadhan tersebut dicopot dari jabatannya karena dinilai telah terlibat radikalisme.
Fadli Zon menilai, hal itu terjadi akibat BUMN diisi orang-orang yang tidak profesional atau sekadar balas jasa sebagai relawan atau pendukung Pilpres.
"Ini salah satu akibat kalau BUMN diisi orang-orang tidak profesional atau sekadar balas jasa sebagai relawan/pendukung Pilpres. Parasit," ujar Fadli Zon.
Sebelumnya, Komisaris Independen PT PELNI, Kristia Budhyarto alias Kang Dede mengumumkan bahwa kajian Ramadhan di lingkungan PT PELNI dibatalkan karena kegiatan tersebut tidak memiliki izin dari Direksi.