Nilai Abdullah Hehamahua Merasa Seperti Nabi Musa, Guntur Romli: Agama Dipolitisasi untuk Kepentingan Partai

- 14 April 2021, 16:51 WIB
 Politisi PSI Guntur Romli menyebut ucapan merasa seperti Nabi Musa merupakan bentuk kesombongan diri dari Abdullah Hehamahua.
Politisi PSI Guntur Romli menyebut ucapan merasa seperti Nabi Musa merupakan bentuk kesombongan diri dari Abdullah Hehamahua. /Instagram/@gunromli

PR BEKASI - Politisi PSI Guntur Romli turut memberikan kritik terkait ucapan mantan Penasihat KPK Abdullah Hehamahua yang baru-baru ini menjadi sorotan.

Pasalnya, Abdullah Hehamahua menyebut kedatangannya bertemu Presiden Jokowi beberapa waktu lalu seumpama Nabi Musa ketika menemui Firaun.

Guntur Romli menyatakan ucapan Abdullah Hehamahua yang dinilainya merasa seperti Nabi Musa ini merupakan wujud kesombongan dari mantan Penasihat KPK tersebut.

Baca Juga: Relawan Jokowi Minta 'Bereskan' Akun-akun Islam, Irma Suryani: Dulu Dukung Ahok Dicap Pembela Kafir

Jangan takabur, sombong, sudah merasa seperti nabi, dgn menuding lawannya seperti firaun,” cuit Guntur Romli, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @GunRomli pada Rabu, 14 April 2021.

Guntur Romli menekankan bahwa Nabi Musa tidak dapat disamakan kedudukannya dengan Abdullah Hehamahua.  

Musa alaihissalam adalah nabi dan rasul, bukan ketua partai,” tulisnya.

Baca Juga: Hehamahua Samakan Jokowi dengan Firaun, Muannas Alaidid: Cara Berpikirnya Seperti Iblis, Jangan Ditiru!

Lebih lanjut, Guntur Romli juga menilai ucapan hehamahua yang merasa seperti Nabi Musa serta menuding Presiden Jokowi seperti Firaun merupakan contoh dari politisasi agama yang memang sengaja dimanfaatkan untuk kepentingan golongannya.

Politisasi agama dipake hanya untuk kepentingan partai saja ini,” tulisnya melanjutkan.

Sebelumnya, ucapan Abdullah Hehamahua yang menyamakan Jokowi dengan Firaun sedang menjadi sorotan.

Baca Juga: Bima Arya Sebut HRS Tes Swab Diam-diam dan Sembunyikan Hasilnya, Said Didu: Memangnya Harus Lapor ke Pemkot?

Diketahui Abdullah Hehamahua, selaku Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 laskar FPI, kala itu menceritakan momen pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada 9 Maret 2021 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Abdullah Hehamahua juga turut ditemani oleh Amien Rais, Marwan Batubara, dan beberapa orang lainnya.

"Tanggal 8 itu ada telepon dari Istana ke Sekretaris TP3 Pak Marwan Batubara, bahwa istana siap menerima. Besoknya datang tanggal 9 jam 10," kata Abdullah Hehamahua.

Baca Juga: Ribuan Warga Berkumpul di Sungai Gangga, Kasus Covid-19 di India Pecahkan Rekor Lagi

"Singkatnya besok kami datang, kami sepakat bahwa kami datang seperti Musa datang ke Firaun," sambungnya.

Namun, Abdullah Hehamahua menjelaskan maksud dari Jokowi seperti Firaun tersebut adalah keduanya memiliki kesamaan kedudukan yaitu sebagai seorang pemimpin.

"Tidak berarti bahwa Jokowi itu Firaun, tetapi kita menempatkan posisi dia adalah penguasa seperti ketika Firaun jadi peguasa,” ucapnya.

“Dan kami seperti Musa yang perjuangkan kepentingan rakyat, kepentingan bangsa, dan kemudian menegakkan keadilan," sambungnya.***

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x