PR BEKASI - Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari hasil survei yang menempatkan istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Iriana Jokowi sebagai salah satu kandidat calon presiden terkuat dari kalangan perempuan.
Rocky Gerung menilai, survei yang menempatkan Iriana Jokowi sebagai salah satu calon presiden terkuat dari kalangan perempuan, merupakan survei yang berbasi metodologi ludruk (drama tradisonal Jawa Timur).
"Saya percaya ludruk itu. Jadi mungkin itu survei berbasis metodologi ludruk dan margin of error 100, pasti. Tapi itulah reaksi dari publik, karena orang berpikir gampang betul jadi presiden," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu, 17 April 2021.
Baca Juga: Dari Pelawak Jadi Pendakwah, Akri Patrio: 75 Persen Saya Tetap Ajak Orang untuk Ketawa
"Jokowi aja bilang IP-nya gak sampai 2 bisa jadi presiden, dengan kemampuan seadanya bisa membangkitkan fanatisme," sambungnya.
Rocky Gerung lantas menyebut bahwa hasil survei itu bisa disewa, karena terkadang kontestasi itu tidak berdasarkan pada kapasitas seseorang.
"Jadi orang menganggap siapa pun yang dicalonkan sepertinya bisa aja, itu hal yang standar. Justru karena yang disebut sebagai kontestasi itu tidak didasarkan pada kapasitas orang, justru didasarkan pada hasil survei dan survei itu bisa disewa," tutur Rocky Gerung.
"Jadi sebetulnya, politik Indonesia itu masuk ke dalam peludrukkan, kita bisa pesan ceritanya, siapa yang dibully dan diledek di ludruk. Jadi begitulah," sambungnya.