PR BEKASI – Badai siklon tropis Seroja yang menerjang di Kabupaten Kupang Nusa tenggara timur (NTT) menyebabkan banyak fasilitas pemerintah dan bangunan-bangunan di rumah hancur.
Akibat badai tersebut juga menyebabkan patah dan robohnya 2 menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT ) bertekanan 70 kilo .
Untuk mengatasi menara tersebut sementara PLN membangun menara darurat (tower emergency) sebagai pengganti sementara 2 (dua) menara tersebut di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, NTT.
“Puji syukur, PLN telah berhasil mendirikan 1 unit tower emergency setinggi 61 meter atau sebanyak 21 kolom lebih cepat dari target diawal,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN) .
Jatmiko menjelaskan , menara darurat tersebut dibangun dengan target awal rampung selama 1 bulan, namun dapat selesaikan dalam waktu 10 hari. Saat ini, PLN tengah melakukan tahapan pengujian pembebanan untuk memastikan keandalan dan keamanannya.
Jatmiko mengatakan, keberhasilan pengoperasian menara darurat tersebut berkat dibantu juga dengan personel PLN, TNI dan juga masyarakat.
“Dengan ketangguhan dan kompetensi teknis yang sangat baik, kendala dan tantangan yang ada bisa diatasi dengan berdirinya menara darurat. Hal ini juga berkat dukungan dari 77 personel gabungan PLN Group, 30 personel TNI KOREM 161 WIRASAKTI dan warga setempat bahu membahu membantu kami untuk pembersihan jalur transmisi," ujar Jatmiko.