Network
PR BEKASI - Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) Nadiem Makarim menemui pimpinan PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di tengah polemik munculnya tokoh-tokoh komunis pada Kamus Sejarah Indonesia.
Sejumlah nama tokoh komunis dikabarkan muncul dalam Kamus Sejarah yang diterbitkan Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bahkan profil pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari tidak dimuat dalam Kamus Sejarah tersebut.
Baca Juga: Mengenal Sosok RA Kartini, Mulai dari Kisah Hidup, Surat-surat hingga Akhir Hayatnya
Dalam pertemuannya tersebut, Nadiem Makarim mengaku telah mengobrol dengan Megawati selama dua jam.
"Ngobrol dua jam sama Bu Mega," ungkapnya seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Instagram @nadiemamkarim, Rabu, 21 April 2021.
Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Megawati dengan dirinya membahas banyak hal terkait Pancasila
Baca Juga: Kasus Abu Janda Belum Jelas, Muncul Jozeph Paul Zhang, Sherly Annavita: Kita Menunggu Hukum Ditegakkan Atasnya
"Diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila," kata Nadiem.
Usai berdiskusi dengan Megawati selama dua jam, Nadiem mengaku mendapatkan banyak hal yang bermanfaat dari pentolan PDIP tersebut.
"Saya banyak belajar dari pengalaman beliau," ucapnya.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, Sri Mulyani Bagikan Isi Surat Perjuangan RA Kartini untuk Emansipasi Wanita Indonesia
Pertemuan Nadiem dan Megawati ini tentu tak luput dari komentar warganet.
Beberapa warganet menyebut bahwa dengan pertemuan ini, Nadiem dijamin lolos dari reshuffle.
Karena belakangan, Nadiem memang menjadi menjadi sosok yang digadang-gadang akan terkena reshuffle di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Kompetisi Liga Champions Berubah Seiring Kemunculan Liga Super Eropa, Tidak Ada Lagi Format Grup
"Alhamdulillah sudah silahturahmi dengan ibu, dijamin lolos dari reshuffle," kata warganet dengan akun Instagram @tomyhaji123_boz.
"Langkah tepat agar tidak di reshuffle pak," kata @doblehelbod.
Sebelumnya, NU telah memprotes Nadiem karena pendiri NU Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari mendadak hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I terbitan Kemendikbud.
Baca Juga: Disebut Rasis dan Ditantang Adu Karya oleh Geisz Chalifah, Ferdinand Hutahaean: Rasis? Lapor Polisi Dong!
Ketua Umum NU Circle, R. Gatot Prio Utomo, memprotes keras dan meminta Nadiem bertanggung jawab atas penghilangan jejak sejarah ini.
“Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadratus Syech Hasyim Asy’ari tetapi tidak ada entry nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohannya," kata Gatot.
"Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran,” sambungnya.
Baca Juga: Selamat Hari Kartini 21 April, Inilah 10 Kata Mutiara untuk Mengenang Pahlawan Emansipasi Perempuan
Gatot menyebut kamus itu terdiri dari dua jilid; Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II Nation Building (1951-1998).
Pada sampul sampul Jilid I terpampang foto Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, namun secara alfabetis, pendiri NU itu justru tidak ditulis nama dan perannya dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.***
