Dana Proyek Bukit Algoritma Diduga Gunakan Surat Hutang Terbitan BUMN, Ini Penjelasan Budiman Sudjatmiko

- 21 April 2021, 12:05 WIB
Budiman Sudjatmiko menanggapi komentar netizen yang mengatakan sumber dana Bukit Algoritma berasal dari surat utang yang diterbitkan BUMN.
Budiman Sudjatmiko menanggapi komentar netizen yang mengatakan sumber dana Bukit Algoritma berasal dari surat utang yang diterbitkan BUMN. /Tangkapan layar YouTube/Helmy Yahya Bicara

PR BEKASI - Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, masih sibuk membahas dan menjawab pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh netizen mengenai Bukit Algoritma di akun media sosialnya.

Salah satu yang dijawab oleh Budiman Sudjatmiko, yakni pertanyaan yang menduga pembiayaan Bukit Algoritma menggunakan surat hutang negara.

Netizen tersebut menduga, dana proyek Bukit Algoritma berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menerbitkan surat utang dengan jaminan pemerintah.

Baca Juga: Baru Menjabat Lagi, Presiden Chad Deby Idriss Tewas saat Perang Lawan Pemberontak

Selain itu, surat utang yang sudah diterbitkan tersebut diduga akan dibeli oleh para investor.

"Masyarakat tahunya itu adalah penyertaan modal langsung investor. Tapi sebenarnya BUMN menerbitkan surat utang dengan jaminan dari pemerintah, dan surat utang ini yang dibeli oleh para investor," katanya.

Pernyataan dari netizen tersebut merupakan kutipan yang diambil dari perkataan yang disampaikan oleh seorang ekonom, yakni Bhima Yudhistira Adhinegara.

Baca Juga: Minta Dipertemukan dengan Jokowi, Pengungsi Asing: Kami Ingin Keluar dari Indonesia

Bhima Yudhistira Adhinegara juga menambahkan, jika nanti proyek Bukit Algoritma tersebut mangkrak, maka para investor itu akan mendapat proteksi dari pemerintah melalui jaminan di APBN.

Menanggapi hal itu, Budiman Sudjatmiko menjelaskan bahwa BUMN hanya menjadi kontraktor pekerjaan.

"BUMN hanya jadi kontraktor pekerjaan," kata Budiman Sudjatmiko, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @budimandjatmiko pada Rabu, 21 April 2021.

Baca Juga: Refly Harun: Kalau Ada Sosok di Pemerintahan yang Suka Tokoh-tokoh PKI, Ya Begitulah

Dia menambahkan, bisa saja pihaknya memilih kontraktor dari pihak swasta atau BUMN negara lain yang menawarkan.

Namun, dia menambahkan tweet-nya tersebut dengan menyindir bukan netizen jika tidak mengumpulkan opini-opini sepihak saja.

"(Kita bisa saja memilih kontraktor swasta atau BUMN negara lain yg menawarkan diri). Tapi bukan @sweethellena kalau gak ngumpulin opini2 sepihak," tambah Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: Sebut Jozeph Paul Zhang Preman Berjubah Pendeta, Gilbert Lumoindong: Bertobatlah, Lepaskan Diri dari Arogansi

 

Tangkapan layar cuitan Budiman Sudjatmiko.
Tangkapan layar cuitan Budiman Sudjatmiko. Twitter/@budimandjatmiko


Selain itu, salah satu netizen juga mengomentari perihal lokasi pembangunan Bukit Algoritma.

Disebutnya pembangunan Bukit Algoritma di Sukabumi tetapi dengan pasar terbesar di Jakarta maka akan boros di operasional.

"Kecuali bangunnya sekitar BSD atau Bekasi (dekat Summarecon misalkan) atau kalau di Bogor bisa bangun di Sentul karena akses tolnya sudah ada dan dekat," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021: Mama Rosa curigadengan Makam Roy, Kebohongan Aldebaran Terbongkar?

Dia menambahkan, daripada hanya membuat landmark saja untuk sekadar simbolis, lebih baik membangun kawasan ekonomi terpadu yang benar-benar digunakan untuk meningkatkan usaha dan daya beli masyarakat.

"Misalkan di Sulawesi, kita bangun seperti Jakarta atau BSD jadi enak narik investornya," tambah netizen tersebut.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x